Kisah Mima Shafa, Putri Mona Ratuliu Depresi Nyaris Bunuh Diri
Davina Shava Felisa, putri sulung Mona Ratuliu dan Indra Brasco, kerap mengadvokasi tentang kesadaran kesehatan mental justru tengah berjuang menghadapi depresi. Perjalanan hidup membuat Mima Shafa, sapaan akrabnya, tak dapat menghindari masalah kesehatan mental.
Mima Shafa mengaku mulai merasakan depresi ketika memasuki usia remaja hingga kini telah menjadi mahasiswi jurusan psikologi. Memiliki banyak privilege juga tidak membuat Mima Shafa bahagia.
Dia ternyata sempat melakukan percobaan bunuh diri di usianya yang baru 19 tahun. Hal ini diungkapkan langsung oleh Mima Shafa pada laman Instagramnya.
Ia mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dirinya menangis sampai matanya bengkak ketika melalui masa tersulitnya tersebut. Dalam video yang diunggah ke Instagram, anak Mona Ratuliu itu juga terlihat sempat dilarikan dan dirawat di rumah sakit.
Mima Shafa bercerita, pada saat duduk di bangku SMP mulai tertarik untuk belajar tentang kesehatan mental. Sejak saat itu, ia terus menanamkan pada dirinya kesehatan mental adalah hal yang penting. Namun, topik ini masih sangat tabu untuk dibicarakan.
Dalam video yang ia bagikan, terlihat Mima Shafa selalu merekam dirinya ketika menangis. Dalam salah satu video, ia bahkan mengatakan ingin mengakhiri hidupnya.
"Pengen unalive jujur," tulisnya dalam video yang dikutip dari akun @mimashafa.
Mima Shafa telah hidup dengan depresi selama kurang lebih tujuh tahun. Ia pun mengaku masih menderita dan itu adalah hal yang manusiawi.
"Aku memiliki pasang surut. Aku menghabiskan 7 tahun untuk menekankan pertanyaan, 'Apa yang salah denganku?'. Di depan semua orang, aku mungkin terlihat seperti seseorang yang mengetahui jawabannya. Bukan cuman dari belajar advokasi MHA dan juga sebagai mahasiswi psikologi, tapi juga banyak privilege yang aku punya," tutur gadis 19 tahun ini.
"Tapi kenyataannya, aku masih menderita, dan itu manusiawi," sambungnya kemudian.
Juli 2022 adalah titik balik dalam kehidupan Mima Shafa. Ia telah berhasil melewati masa-masa terpuruk. Selama berada di rumah sakit, Mima dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang menyayanginya. Termasuk kedua orang tuanya.
"Juli 2022 adalah hal penting dalam 19 tahun hidupku. Aku selamat dan aku senang melakukannya. Aku tidak akan bisa mengenal diriku lebih dekat jika tidak (selamat)," tuturnya.
Mima Shafa mengingatkan kepada siapa saja yang merasakan hal yang sama dengan dirinya, jangan takut untuk bicara dan meminta bantuan.
"Tolong beri tahu orang yang kamu percayai tentang situasi kamu. Jangan takut untuk berbicara, (dan) mendapatkan bantuan. Kamu selalu penting (berharga)," pesan Mima Shafa.
Jangan terus terpuruk ketika mengalami depresi. Pergilah berkonsultasi dengan dokter atau profesional dan ceritakan apa yang dirasakan.
Anda juga bisa menghubungi pelayanan SEJIWA konsultasi dengan tenaga psikolog melalui hotline 119 ext. 8 (delapan) yang juga merujuk kepada hotline unit pengaduan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), yaitu 0821-2575-1234/ 0811-1922-911 atau melalui web browser http://bit.ly/kamitetapada, dan surat elektronik (email) [email protected].
Kemenkes menyediakan fasilitas layanan kesehatan jiwa melalui call center 119 bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi.
Advertisement