Kisah Menakjubkan! Khalifah Umar bin Khattab Menolak Kemewahan
Era merajelalanya keserakahan di Indonesia, terbentang melalui media sosial. Anak-anak para pejabat, bergaya hidup mewah. Pamer kekayaan, ditandai dengan asesoris para istri pejabat, yang memakai perhiasan dan asesoris berharga tinggi.
Dalam sejarah Islam, justru kepemimpinan yang sederhana akan menampakkan kesuksesan di masyarakat. Sebagaimana Kisah Hidup Umar bin Khattab yang ditulis Musthafa Murad, Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo. Khalifah kedua setelah Sayyidina Abu Bakar Ash-shiddiq dalam Khulafaurrasyidin, justru tenggelam dalam gaya hidup prihatin.
Dikisahkan, suatu hari Sayyidina Umar bin Khattab berkhutbah di hadapan umat Islam. Saat itu, Sayyidina Umar bin Khattab telah menjabat sebagai khalifah atau pemimpin umat Islam.
Namun, pada jubah yang dipakai Umar bin Khattab, terlihat ada 12 tambalan. Padahal, Umar bin Khattab adalah pemimpin tertinggi yang berkuasa sebagai khalifah.
Khafshah berkata, "Wahai Amirul Mukminin, mengapa kamu tidak memakai pakaian yang lebih baik dari ini. Mengapa kamu tidak makan makanan yang lebih baik dari makananmu sekarang ini. Sesungguhnya Allah melapangkan rezeki dan memperbanyak kebaikan."
Jawaban Umar bin Khattab
Umar bin Khattab menjawab, "Tidakkah kamu mengingat hari-hari kehidupan Rasulullah SAW dan Abu Bakar yang bersahaja dan penuh cobaan. Demi Allah aku akan mengikuti jalan hidup yang prihatin. Siapa tahu aku dapat menemukan kehidupan keduanya dalam ketenangan."
Anas bin Malik berkata, "Aku melihat pakaian Umar bin Khattab di bagian pundaknya terdapat empat jahitan yang satu sama lainnya tidaklah sama."
Umar bin Khattab, Empati pada Umat
Pada lain waktu dan tempat, Ali bin Abu Thalib mengisahkan kisah Umar bin Khatthab.
Dari kisahnya tersebut, nampak Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin atau penguasa yang takut kepada Allah SWT. Dia takut tidak bisa bertanggung jawabnya sebagai khalifah di hadapan Allah SWT kelak.
Ali bin Abu Thalib bercerita, "Suatu ketika aku melihat Umar bin Khattab tengah berada di atas pelana. Aku bertanya wahai Amirul Mukminin mau pergi ke mana?"
Umar bin Khattab menjawab, "Seekor unta lepas dari gerombolan unta sedekah. Aku akan mencarinya."
Sayyidina Ali bin Abu Thalib berkata lagi, "Wahai Amirul Mukminin, kau telah merendahkan khalifah setelahmu."
Sayyidina Umar bin Khattab menjawab, "Wahai Abu Al Hasan, jangan mencelaku. Demi Dzat yang mengutus Muhammad sebagai Nabi, jika saja seekor sapi tersasar di tepi sungai Eufrat, Umar akan diminta pertanggungjawaban di hari kiamat kelak."
Demikian semoga bermanfaat bagi kita bersama.
Advertisement