Kisah Mbah Barodin, Naik Haji Bareng Dua Istrinya
Usianya sudah tidak muda lagi, 83 tahun. Tapi soal penampilan, kakek yang satu ini tidak mau kalah dengan anak muda. Dia nampak rapih tapi nyentrik dengan memakai kaca mata hitam yang menutupi kedua matanya.
Ya, dialah Ahmad Barodin. Jemaah haji asal Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo yang tergabung di kelompok terbang (Kloter) 96 Embarkasi Solo. Meski sudah 83, namun Ahmad Barodin nampak sehat dan lantang saat berbincang.
Tak ada yang aneh saat berbincang. Namun ketika berbicara mengenai keluarganya, membuat lima anggota Media Center Haji (MCH) Daker Bandara tercengang. Hal itu dipicu saat menanyakan dua orang perempuan yang duduk berdampingan di sebelahnya . "Ini dua-duanya istri saya. Yang pertama
Jumarini usianya 73 tahun. Dan di sebelahnya, Sumarni istri kedua. Usianya 71 tahun," jelas Mbah Barodin. Ia hanya tersenyum, melihat awak MCH Daker Bandara yang seolah tidak percaya. "Jumarini saya nikahi tahun 1961. Sedangkan menikah dengan Sumarni tahun 1968," ujarnya.
Dari dua istrinya tersebut, Mbah Barodin Ahmad Barodin memiliki 10 orang anak. Jumarini memberinya lima orang anak, begitu juga dengan Sumarni. "Cucu ada 14 dan cicit baru 7," ungkapnya.
Untuk mewujudkan niatnya menunaikan Rukun Islam Kelima, Mbah Barodin daftar haji tahun 2012 lalu. Ia sangat senang bisa terpanggil haji tahun ini melalui kuota tambahan. "Pokoknya senang sekali bisa naik haji bareng kedua istri," ucap pensiunan kepala sekolah ini.
Bagi Mbah Barodin, menunaikan ibadah haji adalah cita-citanya yang sudah dicanangkan sejak lama. Ia pun berusaha keras untuk bisa menjadi tamu Allah dan akhirnya pada tahun 2012 lalu daftar haji.
Namun ada keinginan lain yang didambakannya. Yakni naik haji bersama kedua istrinya. Qadarullah, pada tahun ini ia pun bisa mewujudkan keinginannya tersebut. "Prinsip saya, kalau naik haji dua-duanya harus ikut," kata Mbah Barodin.
Saat mendapatkan panggilan baik haji tahun ini melalui kuota tambahan, Mbah Barodin mengaku senang bercampur dengan kaget. Apalagi, ia hanya memiliki waktu satu minggu untuk menyelesaikan pemberkasan dan juga melunasi biaya perjalanan ibadah (Bipih).
"Saya sangat senang bisa naik haji, apalagi kedua istri saya ikut. Tapi sempat bingung juga karena harus melunasi dalam jangka waktu seminggu," ungkapnya.
Namun berkat dukungan dari anak-anaknya yang berjumlah 10 orang, ia akhirnya bisa menyelesaikan semua persyaratan ibadah haji. "Untuk pelunasan, alhamdulillah dibantu anak-anak," terangnya.
Mbah Barodin sangat antusias untuk melaksanakan ibadah haji. Ia pun berikan kesehatan, kekuatan, dan kelancaran dalam menjalankan ibadah haji serta menjadi haji mabrur. "Doakan kami bisa sehat dan menjalakan semua rukun dan wajib haji. Sehingga bisa meraih haji mabrur," terangnya.