Kisah Masjid Tertua Al-Abror dan Lahirnya Kabupaten Sidoarjo
Sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo tidak luput dari cerita masjid Al-Abror. Masjid yang dibangun pada tahun 1678 oleh mbah Muljadi dari Demak, Jawa Tengah ini merupakan masjid tertua di Sidoarjo.
Masjid yang terletak di Dusun Kauman, Kelurahan Pekauman Kecamatan Sidoarjo Kota ini merupakan salah satu saksi bisu berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, syiar Islam di Kota Delta juga tidak lepas dari peran masjid yang berjarak tak jauh dari mal, Jalan Gajah Mada, Sidoarjo.
Masjid yang tidak pernah sepi dari aktivitas dakwah ini sudah mengalami beberapa kali renovasi dan masih menyisakan warisan sejarah dan budaya berupa gapura kuno yang berfungsi sebagai pintu masuk masjid di sisi sebelah utara.
Masjid dua lantai yang berdiri kokoh dengan dominasi warna hijau dan kuning itu merupakan cikal penyebaran Islam di Sidoarjo.
Muhammad Alfan, Takmir Masjid Al-Abror mengatakan, Berdirinya Masjid Al Abror tidak bisa lepas dari keberadaan Mbah Muljadi, seorang tokoh ulama dari Demak, Jawa Tengah yang diyakini warga sekitar merupakan pendiri Masjid Al Abror.
Dalam pembangunannya, Mbah Muljadi dibantu tiga orang warga sekitar, yakni Mbah Sayyid Salim, Mbah Musa dan Mbah Badriyah. "Keempat tokoh itu dimakamkan di sebelah baratnya Masjid Jami Al Abror. Menjelang ramadhan masyarakat sekitar banyak yang berziarah ke makam tersebut," ucap Alfan.
Ditemui di pertengahan April, Alfan menyebut jika masjid yang berada tak jauh dengan Sungai Jetis yang merupakan jalur transportasi utama pada saat itu. Kemudian dilakukan pemugaran pada tahun 1859 oleh Bupati Sidokare pertama, R.T.P Tjokronegoro.
"Pada saat itu bangunan yang tidak direnovasi hanya pintu gerbang di sisi utara masjid yang dicat putih. Dan petunjuk waktu pertanda salat dengan sinar matahari yang berada di depan masjid," imbuhnya.
Pria berusia 62 tahun itu mengatakan, Masjid Al Abror merupakan salah satu ikon Pemerintahan Sidoarjo. Di depan masjid dulu merupakan Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo. Kemudian alun-alun dan masjid pindah di dekat pendopo.
"Renovasi yang terakhir pada 2007. Kala itu Sidoarjo dipimpin Bupati Wein Hendarso. Semua bangunan diubah hingga seperti sekarang. Saat ini perkiraan masjid Al-Abror berusia 300 tahunan," jelasnya.
Ketika bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri masjid ini tidak pernah sepi pengunjung. Selama bulan puasa selalu digunakan untuk aktivitas religi seperti tadarus dan salat Tarawih.
"Apalagi kalau pas salat Ied sebelum pandemi, jemaahnya penuh sekali sampai menutup Jalan Raya Gajah Mada," tutupnya.
Advertisement