Kisah Mahasiswi UGM Cumlaude, Kuliah 3,1 Tahun sambil Plesiran
Kuliah sukses, organisasi jalan, dan masih bisa plesiran keliling Indonesia hingga mancanegara. Hebatnya lagi, beasiswa mengalir terus merangkap jabatan CEO start-up yang bergerak di bidang sosial. Ya, seperti itulah gambaran Kintansari Adhyna Putri. Mahasiswi UGM ini mampu merampungkan kuliah dalam waktu 3 tahun 1 bulan. Nilai IPK 3,92. Lulus dengan predikat Cumlaude.
Melalui kanal YouTube Agus M Fauzi Official, Kintan biasa disapa, membagikan kisah inspiratifnya bisa menjalankan semua kegiatannya tanpa mengorbankan nilai akademiknya. Mahasiswa jurusan Management dan Kebijakan Publik UGM ini menceritakan, nilai Cumlaude dan menyelesaikan kuliah dengan cepat ini, ia dapatkan sembari aktif dalam organisasi dan lomba baik di dalam negeri dan luar negeri.
"Sebenarnya pencapaian ini saya dapatkan karena saya sering ikut lomba debat dan lainnya di dalam negeri ataupun luar negeri. Bahkan saya sempat exchange di Korea University satu semester," kata Sekjen BEM UGM ini.
Kuliah Sukses
Paling cepat kuliah biasanya diselesaikan selama 3,5 tahun. Namun, hal berbeda dilakukan Kintansari Adhyna Putri. Dia hanya butuh waktu 3 tahun 1 bulan untuknya menyelesaikan pendidikan S1.
Selain itu, bukan hanya kuliah yang selesai cepat, tapi nilai yang didapatkan juga nyaris sempurna. Kintansari Adhyna Putri mengungkapkan, sejak awal semester, ia sudah memikirkan bidang apa yang bisa senang ia geluti.
"Awal-awal semester saya sudah memikirkan dan menyiapakan bidang apa yang ingin saya geluti, sampai nantinya bisa menjadi bahan penelitian atau tugas akhir saya," ujar Duta Muda ASEAN ini.
Apa yang ia persiapan pun tak sia-sia. Sebab, setelah mengikuti exchange di Korea University dirinya sudah menemukan topik penelitianya.
Aktif Berorganisasi
Menyelesaikan kuliah cepat dengan nilai yang bagus, tak membuat Kintan melupakan kegiatan organisasinya. Bahkan kedua berjalan beriringan. Teori-teori yang ia dapatkan saat mengikuti kuliah, ia terapkan dalam berorganisasi. Kinta juga aktif sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) BEM UGM.
Menurut Kintansari Adhyna Putri, hidup adalah pilihan. Ketika memilih untuk menjalankan keduanya tanpa harus mengorbankan satu sisi, tentunya harus dilakukan dengan baik.
"Semakin berprestasi dirimu harus bisa menyuarakan ilmu tersebut, mengaktualisasi diri seperti berorganisasi, mengktitik sistem. Hal-hal ini yang bisa kita kontribusikan," papar dia.
Jiwa organisatoris, Kintansari Adhyna Putri ini tak begitu saja muncul. Ia sudah terlibat dalam kegiatan OSIS sejak duduk dibangku SMP.
"Dulu SMP terpilih menjadi ketua OSIS, Alhamdulilahnya SMA terpilih lagi dan akhirnya diteruskan sampai kuliah ini. Akademik harus dibarengi kemanfaatan agar seimbang," tambahnya.
Hobi Jalan-jalan
Biasanya orang akan menyelesaikan pendidikan agar bisa berlibur dengan tenang. Tapi Kintansari Adhyna Putri melakukan keduanya secara bersamaan. Mahasiswa UGM angkatan 2017 ini berhasil menjelajah Indonesia dan beberapa negera Asia lainnya sembari menempuh pendidikannya.
"Kalau boleh jujur saya jarang ikut kelas, karena suka mengikuti lomba. Satu minggu selalu ada perjalanan untuk mengikuti lomba. Nah, saat itulah saya juga menyempatkan waktu jalan-jalan," ceritanya.
Cerita Kintansari Adhyna Putri, saat ingin menjadi produktif harus diimbangi dengan refresing agar tidak stres dan bisa terus menemukan ide untuk produktif. "Prinsip saya ketika kita produktif, kita jadi mahasiswa yang ambisius harus diimbangi refresing dan senang-senang agar tidak stres dan bisa produktif," tandanya.
Kintansari Adhyna Putri mengungkapkan, ketika melakukan lomba di satu daerah atau negera ia akan meyempatkan waktu berjalan-berjalan setelahnya. Ia mencontohkan, seperti saat ia pergi ke Jepang untuk melakukan konferensi selama 3 hari, ia ijin untuk satu minggu. Waktu sisanya ia manfaatkan untuk berjalan-jalan.
Terakhir, Kintansari Adhyna Putri sedikit membagikan tips apa yang harus dilakukan agar kegiatan akademik dan nonakademik bisa berjalan baik dan memuaskan. "Pertama, cari makna diri kita. Cari tau siapa diri kita, apa potensi kita, apa yang bisa kita lakukan. Dimulai dari cari tau diri kita terlebih dahulu, self awarness," terang Kintan.
Kunci sukses selanjutnya, adalah 50 persen mindset, 30 persen modeling dan 20 persen kerja keras. "Pilah dan pilih apa yang kita pikirkan. Karena memang kita tidak bisa memikirkan semua hal, tidak mungkin apa yang kita lakukan bisa menyenangkan semua orang. Fokus pada apa yang bisa kita lakukan," jelasnya dengan tegas.
Tips terakhir ialah keberanian, keberanian untuk mengambil langkah dan jangan tunggu moment terbaik. "Keberanian akan membuat mindset kita tetap terjaga," tutupnya.