Kisah Lalat dan Tinta Imam Al-Ghazali, Bukti Kedahsyatan Ikhlas
Suatu ketika Imam al-Ghazali menulis kitab, dengan tekun dan konsentrasi selalu ditumpukan untuk menyampaikan pelbagai disiplin ilmu dalam Islam.
Pada waktu itu orang menulis menggunakan tinta dan sebatang pena. Pena itu harus dicelupkan dulu ke dalam tinta, baru kemudian dipakai untuk menulis. Bila tinta di pena habis, dicelup lagi dan menulis lagi. Begitulah menorehkan ilmu dalam bentuk tulisan di zaman Hujattul Islam itu.
Di tengah kesibukan menulis itu, tiba-tiba terbanglah seekor lalat dan hinggap di mangkuk tinta Imam Al-Ghazali. Lalat itu tampaknya sedang kehausan. Ia meminum tinta dimangkuk itu. Melihat lalat yang kehausan itu, Imam al-Ghazali membiarkan saja lalat itu meminum tintanya.
“Lalat juga makhluk Allah yang harus diberikan kasih sayang," pikir Al-Ghazali saat itu. Ketika Al-Ghazali wafat, selang beberapa hari kemudian, seorang Ulama yang merupakan sahabat dekat penyusun Kitab Ihya Ulumuddin, bermimpi. Dalam mimpi itu, Imam Al-Ghazali menyampaikan bahwa "Allah telah menempatkannya di tempat yang paling baik".
Tempat Terbaik bagi Mereka yang Ikhlas
Allah memberinya tempat yang terbaik, hanya karena pada saat menulis Imam Al-Ghazali memberikan kesempatan kepada seekor lalat untuk meminum tintanya karena kehausan. Beliau melakukan itu dengan penuh keikhlasan karena beliau sayang pada makhluk Allah.
Dari kisah sufi ini, memberi kita hikmah bahwa tidak ada salahnya jika kita menolong makhluk Allah. Bayangkan hanya sekadar membiarkan lalat yang kehausan untuk minum saja menjadikan sebab seseorang masuk surga. Apalagi memberi makan kepada sesama manusia. Bersedekah bagi sesama yang benar-benar membutuhkan. Kuncinya, lakukan hal tersebut dengan penuh keikhlasan dan mengharap rida-Nya.
Kisah ini disampaikan Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum (2018). Disimpulkan:
Kebaikan yang dilakukan seseorang tidak selalu diketahui orang lain. Namun, tidak satu pun kebaikan yang luput dari perhatian Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan akan memberikan balasan, baik melalui orang sekitar maupun melalui alam. Yang terpenting adalah keikhlasan dalam menjalankannya.
Advertisement