Kisah Inspiratif, Tatik, Guru TK Berdayakan Perempuan Desa Lewat Batik
Di tengah gempuran modernisasi, batik tetap eksis sebagai warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan.
Tak hanya indah, batik juga memiliki nilai ekonomi lebih. Hal ini lah yang mendorong Tatik seorang guru TK di Desa Sambiroto, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk memberdayakan ibu rumah tangga di desanya melalui keterampilan membatik.
Pandemi COVID-19 membawa dampak besar bagi perekonomian masyarakat, termasuk di Desa Sambiroto. Banyak ibu rumah tangga yang kehilangan penghasilan karena suami mereka di rumahkan atau di-PHK. Pendapatan keluarga pun menurun drastis, rata-rata hanya Rp1.500.000 per bulan.
Melihat kondisi ini, Tatik tergerak untuk membantu. Ia memiliki passion terhadap batik dan ingin menularkan pengetahuannya kepada ibu rumah tangga di desanya.
"Ilmu saya bisa berfaat untuk yang lain bukan untuk saya sendiri," kata Tatik saat di acara Media Gathering oleh Pertamina EP di Bandung, Senin 3 Juni 2024.
Dirinya yakin bahwa dengan keterampilan membatik, mereka dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan menjadi lebih mandiri.
Pada tahun 2020, Tatik mendirikan Batik Sambiloto, sebuah komunitas batik yang beranggotakan ibu rumah tangga di Desa Sambiroto. Ia mengajari mereka teknik-teknik membatik, mulai dari menggambar pola hingga mewarnai kain.
Awalnya, Batik Sambiloto hanya memproduksi batik tulis sederhana. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, Tatik mulai berinovasi dengan membuat batik cap dan batik kombinasi. Termasuk pembuatan batik ecoprint.
Ia juga mengikuti pelatihan desain batik untuk meningkatkan kualitas produknya.
Membangun Batik Sambiloto bukanlah tanpa tantangan. Tatik harus menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan modal, akses pasar yang sempit, dan stigma masyarakat terhadap batik yang dianggap ketinggalan zaman.
Namun, Tatik tak patah semangat. Ia terus berjuang untuk memajukan Batik Sambiloto. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, pengusaha, dan komunitas seni.
Ia juga aktif mengikuti pameran dan festival batik untuk memasarkan produknya.
Usaha keras Tatik pun membuahkan hasil. Batik Sambiloto kini telah menjadi salah satu ikon Desa Sambiroto. Produk-produknya telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Batik Sambiloto Meningkatkan Pendapatan dan Membangun Kepercayaan Diri
Batik Sambiloto telah memberikan banyak manfaat bagi ibu rumah tangga di Desa Sambiroto.
Mereka mendapatkan penghasilan tambahan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Tatik pun merasa bangga dengan pencapaiannya. Dirinya telah berhasil memberdayakan ibu rumah tangga di desanya dan melestarikan budaya batik.
Kelompok Batik Kembang Sambiloto juga telah membantu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan para pengrajin batik. "Pendapatan kelompok setiap bulannya rata-rata Rp3.500.000," kata dia.
Selain itu, Batik Kembang Sambiloto telah memiliki "Hak Cipta Merek" Kembang Sambiloto. Juga memiliki Hak Cipta 9 motif batik Khas Bojonegoro, dan menjadi salah satu tujuan Outing Kelas Batik di Bojonegoro bagi siswa-siswi.
Advertisement