Kisah Inspiratif Seorang Nelayan yang Jadi Pahlawan Lingkungan
Tak disangka, hutan mangrove yang ada Desa Penunggul, Kecamatan Pasuruan, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur ini bakal menjadi kawasan wisata. Hutan mangrove yang berdiri di atas tanah seluas 50 hektar itu dulunya adalah hasil penanaman swadaya dari salah satu warganya.
Warga tersebut adalah Mukarim (alm), seorang nelayan yang berinisiatif menanam mangrove sejak tahun 1986. Hingga saat ini manfaatnya bisa dirasakan oleh warga sekitar.
Anak Muharim, Subagyo menceritakan, desanya yang terletak di pesisir pantai sering mengalami abrasi, sehingga sang ayah berinisiatif menanam mangrove sedikit demi sedikit. Bibit mangrove yang ditanam Mukarim kala itu didapatkan dari Probolinggo.
"Dulu tidak ada mangrove sama sekali, sehingga sering abrasi dan banyak tumpukan sampah. Kemudian bapak saya punya inisiatif melakukan kegiatan penanaman mangrove tahun 86 itu," terang Subagyo yang saat ini sebagai pegiat lingkungan dan tim pengelola hutan mangrove, Selasa, 23 Januari 2024.
Subagyo mengatakan, perjalanan ayahnya menanam mangrove tidaklah mudah. Banyak warga yang mencemooh. Hal ini bukan tanpa alasan lantaran warga belum mengetahui manfaat dari penanaman mangrove.
Salah satu yang paling diingat Subagyo kala itu adalah ayahnya sempat diolok-olok sebagai orang gila oleh warga sekitar, karena melakukan penanaman mangrove tersebut.
"Karena mereka belum tahu manfaatnya, mereka (warga) awam tentang abrasi itu apa. Setelah berkembang (pohon mangrove) lima sampai sepuluh tahun abrasi berkurang, warga baru tahu manfaatnya apa. Sekarang jadi ikutan menjaga," jelasnya.
Apa yang dilakukan ayah Subagyo akhirnya mendapat penghargaan Kalpataru pada tahun 2005. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurutnya, saat ini warga di desanya sudah mulai menyadari manfaat dari mangrove yang ditanam ayahnya. Sehingga mereka pun ikut merawat dan menjaga.
"Sekarang dampak lingkungan dan ekonominya juga bisa dirasakan. Saat ini, kami juga sedang mempersiapkan pembukaan wisata mangrove," tambahnya.
Semangat Mukarim ditularkan oleh perusahaan material bangunan
Semangat dari ayah Subagyo pun ditangkap oleh sejumlah perusahaan material bangunan yang berkolaborasi dengan platform perdagangan daring menanam pohon 150 pohon cemara laut dan 850 mangrove di bagian timur hutan mangrove Desa Penunggul.
Direktur Onduline Asia Pacific, Olivier Guilluy mengatakan, sangat antusias dan mendukung kegiatan penanaman pohon yang dilakukan perusahaan material itu. Hal ini karena visi misinya di bidang lingkungan sejalan dengan apa yang dilakukan Mukarim.
"Kami senang dapat berkolaborasi dengan Bukalapak di Penanaman 1000 Pohon ini. Kegiatan ini adalah inisiatif lokal pertama kami dan tentunya kami berharap dapat terus membawa hasil yang berkelanjutan bersama Bukalapak maupun kolaborator lokal lainnya di masa mendatang," ujarnya.
Sementara itu, Plant Manager PT Onduline Manufaktur Indonesia, Rama Krishnan menyampaikan, kegiatan ini selaras dengan gerakan Planet Passionate.
"Karena kegiatan ini selaras dengan gerakan kami yang senantiasa mendukung masyarakat dan komunitas di seluruh dunia termasuk di Indonesia dalam mempromosikan praktik berkelanjutan yaitu konsep yang tidak merusak atau menguras sumber daya alam yang terbatas, dengan menggunakan sumber bahan-bahan secara bertanggung jawab," jelasnya.
Selain penanaman bibit, kegiatan ini juga melibatkan Geotagging Process yang memungkinkan seluruh kolaborator untuk melacak atau mengetahui lokasi spesifik di mana letak dari bibit yang sudah ditanam.
Tidak hanya penanaman pohon, Kingspan, Onduline dan Bukalapak juga berkomitmen untuk terus bertanggung jawab atas bibit yang sudah ditanam dengan cara melakukan monitoring pertumbuhannya di platform tanamkebaikan.com yang akan secara konsisten memberikan informasi pertumbuhan setiap dua tahun sekali.
"Ini adalah upaya kami menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi sebanyak mungkin masyarakat melalui berbagai aspek, termasuk aspek lingkungan. Inisiatif ini juga bentuk komitmen kami dalam mendukung pemenuhan Sustainable Development Goals milik PBB," kata Victor Lesmana, CEO BukaFinancial & Commerce Bukalapak.
Advertisement