Kisah Ibu dari Magelang yang Dibuang Anaknya ke Malang
Seorang ibu bernama Trimah viral di media sosial. Perempuan 66 tahun ini dititipkan ketiga anaknya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Dusun Baran, Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada Kamis 28 Oktober 2021.
Yang membuat miris, Trimah tidak hanya diserahkan ketiga anaknya untuk dirawat, namun mereka juga memasrahkan sepenuhnya prosesi pemakaman bila Trimah meninggal dunia. Ketiga anak Trimah sudah membuat surat pernyataan bermaterai Rp 10.000 dan ditandatangani oleh ketiga anaknya.
Trimah kini menempati kamar nomor 10. Di kamar berukuran 2x3 meter, perempuan asal Magelang, Jawa Tengah itu, tengah tertidur di atas dipan dengan kitab suci Alquran di samping kanannya. Ia lebih sering tertunduk, sesekali mencoba untuk tersenyum. Namun suara tangis dari ibu tua itu lebih nyaring terdengar.
Sudah lima hari Trimah, menjadi penghuni panti jompo itu. Ketika mencoba mengingat kembali pertemuan terakhirnya dengan ketiga buah hatinya, suara Trimah terputus. Suaranya berat. Tangisnya meledak. Air matanya jatuh membasahi pipi keriputnya.
"Kalimat terakhir dari anak saya itu dia bilang kalau udah di sini baik-baik ya mama. Jaga diri, nanti kalau saya punya uang saya akan jenguk," ujarnya pada Minggu 31 Oktober 2021.
Saat ini ketiga anak Trimah sudah menikah dan hidup bersama mertuanya masing-masing. Anaknya ada yang tinggal di Pekalongan dan ada juga di Jakarta. Trimah sempat ikut numpang hidup beberapa bulan di rumah besannya di Jakarta.
"Semua ikut mertuanya sehingga tidak dapat membawa orangtuanya," katanya.
Trimah mengingat, saat dirinya berada di Jawa Tengah, pada Selasa, 26 Oktober lalu, di rumah keluarga adik kandungnya, tiba-tiba ketiga anaknya membawa Trimah pergi naik mobil. Perjalanan dirasa cukup jauh untuk orang seusia Trimah.
Siapa sangka, Trimah bukannya diboyong kembali ke rumah salah satu anaknya melainkan ke Griya Lansia Khusnul Khatimah. Ketiga anaknya sepakat menyerahkan sang ibu ke panti jompo.
"Janjinya di bawa di dekat sana (Magelang) tapi kok tiba-tiba ditaruh di sini saya juga gak tahu," ujarnya.
Setelah kehilangan sosok suami sejak 16 tahun lalu, Trimah berharap, anak-anaknya tergugah hatinya untuk kembali merawatnya, sama seperti ketika dia merawat mereka sejak kecil. Trimah juga tidak mempermasalahkan perihal kesibukan anak-anaknya, yang terpenting dirinya masih diperhatikan.
"Saya saat ini tidak mengharapkan apa-apa. Saya hanya berharap satu. Nantinya salah satu dari mereka datang ke sini untuk menjemput saya pulang," katanya.
Trimah mengatakan motif ketiga anaknya menempatkannya di Griya Lansia Khusnul Khatimah karena faktor ekonomi. Anak dari Trimah, sendiri ada yang bekerja menjadi ojek online dan sopir truk. Tapi, karena pandemi Covid-19, pekerjaan mereka ikut terdampak.
"Setiap salat lima waktu saya doakan anak saya, semoga dimurahkan rejekinya, dipanjangkan umurnya dan sehat selalu," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Harian Griya Lansia Husnul Khatimah, Nurhadi Rahmat mengatakan bahwa ketiga anak dari Trimah sudah membuat surat pernyataan kepada pihaknya dan atas dasar tersebut saat ini Trimah berada dalam perawatan dari panti.
"Daripada terlantar di jalan atau ada apa kami terima semua terlepas alasannya apa," katanya.
Selama di Griya Lansia Khusnul Khatimah kata Nurhadi, semua kebutuhan hidup dan biaya kesehatan dari Trimah ditanggung oleh pihaknya. "Semua biaya dibiayai oleh donatur. Semua swadaya masyarakat, kami tangani semua," ujarnya.
Kisah Trimah berawal dari unggahan sepucuk surat pernyataan dari tiga bersaudara menitipkan ibunya di salah satu panti jompo, viral di media sosial. Di dalam surat bermaterai tersebut, tertera tiga bersaudara menyerahkan perawatan ibu mereka hingga proses pemakamannya kepada Griya Lansia Husnul Khotimah.
Dalam surat tertera jika pernyataan itu dibuat pada 27 Oktober 2021 lalu. Diketahui, Griya Lansia Husnul Khotimah berada di wilayah Wajak, Kabupaten Malang.
Advertisement