Kisah Hardjo Mislan, Calon Jemaah Haji Tertua Asal Ponorogo
Rezeki, jodoh, kematian adalah takdir Allah SWT. Hal tersebut kini dibuktikan oleh Hardjo Mislan merupakan Calon Jamaah Haji (CJH) Embarkasi Surabaya asal Ponorogo tertua se-Indonesia dengan usia 109 tahun.
Tak sendiri, Mislan berangkat dengan empat anggota keluarganya yakni anaknya, anak mantu dan besan perempuan. Mereka datang bersamaan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Rabu 15 Mei 2024 pagi.
Meski usia sudah tidak muda lagi, namun Mislan tampak masih semangat untuk berjalan kaki walau harus digandeng sang anak saat turun dari bis hingga masuk ke dalam gedung asrama.
"Ya setiap pagi jalan kaki dari rumah sampai depan jalan kemudian balik lagi. Supaya sehat," ungkap pria kelahiran 2 Juli 1914 ini.
Ia mengaku, masih semangat untuk menunaikan rukun islam melaksanakan ibadah haji. Sehingga ia mempersiapkan dirinya sebaik mungkin secara fisik rutin melakukan jalan kaki untuk menjaga kondisi.
Pria dengan tujuh orang cucu itu mengaku, mulai mendaftar haji pada tahun 2019. Niat tersebut sontak muncul dalam hatinya pasca melakukan ibadah umroh pada tahun 2017. Niat tersebut langsung ia sampaikan ke sang anak untuk mendaftarkan. "Ketika saya sampai di rumah sepulang umroh, saya mantapkan niat untuk mendaftar haji,” aku veteran perang itu.
Memang sudah rezekinya, dalam rentang waktu lima tahun ia sudah dipanggil untuk berangkat haji karena ada kompensasi waktu bagi jamaah lansia dari Kemenag.
Sementara itu Anak Mislan, Sirmad menceritakan, jika bapaknya dulu adalah anggota pejuang dari kalangan sipil. "Setelah perang usai, Bapak menjadi petani dan pamong desa tetapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah sangat sepuh," ungkap Sirmad.
Sehingga, semangat yang tinggi selalu ditunjukkan oleh sang ayah yang masih melakukan sejumlah aktivitas. "Kalau panjang umur itu rahasia Allah. Jadi kebiasaan mbah kung itu silaturahim, di samping itu suka sholat malam, puasa Senin-Kamis maupun puasa syawal, beliau juga suka membersihkan (makam) sanak keluarga yang sudah tidak ada," ujarnya.
Menyambut haji ini, ia pun telah banyak belajar dari rekan-rekannya yang sebelumnya telah melaksanakan haji. Hal ini menjadi bekal untuk melindungi sang ayah.