Kisah Gelandang Persebaya Misbakus Solikin, Pembobol Gawang Arema Asli Arek Suroboyo
Nama Misbakus Solikin langsung meroket usai menjadi pahlawan kemenangan Persebaya atas Arema 1-0, dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu 6 Mei 2018.
Gol semata wayangnya tercipta di menit 82 setelah masuk mengantikan kapten Persebaya, Rendi Irawan. Tendangan datar memantul tanah merobek gawang Arema yang membuat 55 ribu penonton di GBT bergemuruh.
Maklum, meski menguasai bola 72 persen, Persebaya sulit menembut pertahanan Arema yang cenderung melakukan startegi parkir bus. Berulang kali peluang didapatkan, namun gagal berbuah gol.
Entah sudah menjadi takdir, gawang Arema akhirnya bobol juga lewat tendangan pemain asli kelahiran Surabaya, "Saya tak menyangka bisa mencetak gol ke gawang Arema, " ujar pemain yang tinggal dan besar di kawasan Surabaya barat ini.
Sebenarnya, nama Misbakus Solikin sudah cukup bersinar saat mengarungi Liga 2 musim lalu. Saat itu, permain bernomor punggung 6 ini tercatat sebagai top skor Persebaya. Namun di ujung perjuangan Persebaya lolos ke Liga 1, cedera membuat pemain yang akrab dipanggil Misba ini menepi.
Pemain kelahiran 1 September 1992 ini memang lahir dari keluarga sepakbola. Ibunya, Nur Kayati adalah pengila bola. Setiap pertandingan sepakbola di layar kaca selalu ditontonya, "Ibu saya suka sekali sepakbola, pertandingan apapun di tontonnya, " ujar Misba.
Hobi menonton sepakbola ini sudah dilakukan ibundanya sekitar 1980-an tak lama setelah menikah dengan ayahanda Mis, almarhum Uman. Kedua orang tuanya ini adalah penggemar berat bintang timnas Belanda dan AC Milan kala itu, yaitu Ruud Gullit
Karena orang tuanya suka sepakbola, lanjut Misba, empat kakak laki-lakinya pernah mengecap suka duka dalam menggeluti profesi pemain bola. Kakak pertamnya, Nur Cholis berposisi sebagai bek kiri, pernah berseragam Petrokimia Putra era 1990-an.
Sementara kakak keduanya, Kholili, pernah menjadi penjaga gawang. Namun, dia belum pernah membela tim profesional. Disusu kakak, ketiga yang berposisi sebagai gelandang, Wawan Hadi. Wawan sempat berkostum Persela U-21 dan merupakan alumnus klub internal Persebaya TEO.
Satu lagi kakaknya, adalah gelandang, M. As'ari, sempat membela Persebaya Junior, Persela, dan Mojokerto Putra. As'ari pernah satu tim dengan Andik Vermansah di Persebaya Junior pada 2006 serta Bejo Sugiantoro dan Anang Ma'ruf di Mojokerto Putra pada 2013. Namun cedera memaksanya gantung sepatu lebih cepat. ’’Semua kakak saya pemain sepabola, saya ingin meneruskan cita-cita mereka’’ ujar Misba. (tom)