Kisah Dua Pasang Pengantin yang Resepsi di Grahadi
Dengan diiringi shalawat, dua pasang pengantin melangsungkan syukuran pernikahan di Gedung Negara Grahadi. Dua pasang pengantin pun harus rela wajahnya yang sudah dimake-up, ditutup dengan makser.
Cerita dua pasang pengantin yang melangsungkan resepsi di Gedung Negara Grahadi ini sebenarnya tak masuk dalam agenda harian protokol. Ceritanya, pagi tadi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima telepon dari pengurus Masjid Al-Akbar Surabaya. Pengurus Masjid Al-Akbar Surabaya ini mengabarkan jika ada dua pasang pengantin yang melangsungkan ijab qobul di masjid paling besar di Jawa Timur ini.
Mendengar kabar tersebut, Khofifah langsung memerintahkan kepada pengurus Masjid untuk membawa dua pasang pengantin ini ke Grahadi. Khofifah memang punya keinginan agar acara resepsi yang akan digelar oleh dua pengantin ini dibatalkan saja. Apalagi jika bukan karena wabah virus corona. Warga dilarang untuk mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Sebagai gantinya, Khofifah mempunyai rencana untuk merayakan resepsi di Gedung Negara Grahadi. Namun dengan catatan, keluarga yang hadir tak boleh banyak-banyak. Akhirnya, dua pasangan ini pun mau setuju dengan permintaan Khofifah.
Dengan diiringi oleh lima pasang keluarga pendamping untuk masing-masing pengantin, mereka pun akhirnya melaksanakan resepsi pernikahan di Gedung Negara Grahadi. Masing-masing keluarga pengiring tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan virus corona. Mereka yang masuk harus menggunakan masker. Sebelum masuk juga harus membasuh dengan hand sanitizer. Tak lupa mereka juga harus lewat thermal scanner dan harus disemprot disinfektan dalam bilik.
Acara resepsi pun dimulai. Dengan diiringi shalawat, Gubernur Jawa Timur berdiri mengapit dua pasang pengantin ini. Pasangan pengantin pertama bernama Yavuz Ozdemir seorang pria Turki yang mendapatkan jodoh perempuan asal Candi Lontar, Irra Chorina Octorina. Sedangkan pasangan kedua adalah Amal Fattullah yang menikah dengan Diana Anggraini.
"Bagaimana ini, pasangan pengantin baru kok, kok physical distancing. Ini tantangan bagi keluarga baru di situasi seperti ini. Semoga semua pasangan ini disehatkan oleh Alloh jasmanai roahani. Jadi bisa melakukan kewajibannya," kata Khofifah sambil menggoda dua pasangan ini.
Kata Khofifah, dia memahami jika banyak orang tua yang ingin pernikahan anaknya dihadiri banyak orang. Namun karena situasi saat ini yang sedang terjadi wabah corona maka dia berharap semua orang bisa mengikuti Standard of Procedure (SOP) yang ada.
"Saya terimakasih, semua sudah aturan dan SOP. Saya kemarin masih melihat masih banyak tenda-tenda. Sekarang sudah tidak. Tadi pagi sudah akad. Sekarang pesta kecil di Grahadi saja," kata Khofifah.
Irra Chorina Octorina, salah satu mempelai menyebut jika dia bisa memahami tak bisa menggelar acara resepsi pernikahan. Pasangan ini sebenarnya sudah merencanakan melangsungkan pernikahan pada 29 Maret nanti. Sebanyak 150 undangan sudah disebar. Tempat pun disediakan di salah satu rumah makan tak jauh dari Masjid Al-Akbar.
Namun mendadak, gara-gara virus corona akhirnya dia memutuskan untuk membatalkan resepsi. Alasannya, ada larangan untuk mengumpulkan banyak orang gara-gara virus corona. Pasangan ini kemudian ini melobi pengurus Masjid Al-Akbar Surabaya untuk bisa mempercepat ijab qobul nikah mereka menjadi hari ini.
"Bisa memahami karena wabah corona. Undangan yang terlanjur disebar juga tak masalah. Hanya 150 undangan. Uang pesta juga lagi dilobi agar bisa dikembalikan oleh pihak rumah makan," kata Irra.
Sebagai hidangan, ada nasi mandhi, masakan khas masakan Timur Tengah sebagai sajian. Tak lupa, Khofifah juga membawakan kue tart untuk setiap pasangan pengantin sebagai oleh-oleh keluarga yang ada di rumah.