Kisah Calon Suami dan Orang Tua Jadi Korban Lion Air
Beberapa keluarga penumpang Air Lion JT610, mulai mendatangi kantor Basarnas, untuk menanyakan nasib keluarga mereka yang jadi penumpang jatuhnya pesawat tersebut di perairan Tanjung Karawang
Feny, salah satu warga Jakarta misalnya menceritakan bahwa di dalam pesawat tersebut, terdapat adik, calon suami, serta bapak dan calon mertuanya.
Feny bersama sudaranya terpaksa datang ke Basarnas, karena belum memperoleh penjelesan apapun dari Lion Air.
"Saya masih sock karena keluarga dan calon suami ada di pesawat itu," ujarnya sambil terus menangis
Sementara itu, pantauan ngopibareng, para keluarga terus berdatangan di kantor Basarnas Jakarta.
Basarnas sendiri terus mengubdate perkembangan proses pencarian serta mengumumkan Manifes pesawat.
Seperti dilaporkan sebelumnya pesawat tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam. (asm)