Kisah Bonek Tulungagung yang Tewas di Gate 13 Kanjuruhan
Salah satu Bonek Tulungagung menjadi korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022. Ia diduga meninggal lantaran terkena gas air mata dan kekurangan oksigen.
Bonek asal Ngunut yang bernama Faiz Al Fikry tersebut awalnya tidak diperbolehkan sang ayah berangkat menonton pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
“Korban sebelum berangkat sakit, enggak enak badan. Terus ayahnya tidak memperbolehkan berangkat dulu,” kata Bonek Kampus yang takziah ke rumah korban, Hendrik Wahyu, kepada Ngopibareng.id, Selasa, 11 Oktober 2022.
Bahkan, ayahnya mengosongkan tangki bensin sepeda motor agar korban tidak berangkat. Namun, Faiz tetap nekat berangkat ke Malang, bersama dengan tujuh orang teman lainya. “Bapaknya sengaja enggak isi bensin motornya, soalnya biar gak berangkat. Ternyata memang Faiz nekat dan tetap berangkat,” jelasnya.
Faiz pun akhirnya tetap dengan pendiriannya untuk berangkat mendukung Persebaya ke Stadion Kanjuruhan. Bersama teman Aremania dan Bonek lain, ia memutuskan berkendara sepeda motor. “Berangkat tujuh orang, sepeda motoran semua, itu sebagian ada yang Aremania, ada sebagian Bonek,” ujar dia.
Sampai di lokasi, kelompok Faiz akhirnya terbagi menjadi beberapa golongan. Hal itu lantaran kondisi Stadion Kanjuruhan yang penuh dan tidak memungkinkan untuk tetap jadi satu kelompok. “Ketika di stadion teman-temanya terpencar, ada yang ke sisi utara, barat, timur, nanti setelah pertandingan ketemuan di luar,” katanya.
Saat berpencar, Faiz pun kebagian jatah di gate 13 Stadion Kanjuruhan. Namun, korban berpamitan kepada temanya untuk tidur sebentar ketika pertandingan baru berjalan beberapa menit. “Dia di gate 13. Kata temannya di Stadion, dia sempat tidur, terus bilang ke temannya kalau setelah pertandingan minta agar dibangunkan,” ucapnya.
Ketika Faiz terbangun, kabut pekat dari tembakan gas air mata polisi sudah menyelimuti tribun. Korban yang kebingungan mencari jalan keluar hanya menemukan pintu gerbang yang tertutup. “Ketika dibangunin temannya, itu sudah ada gas air mata. Terus sama teman-temannya cari jalan keluar, tapi sudah buntu,” jelasnya.
Akhirnya, ketujuh suporter dari Ngunut tidak bisa membawa Faiz kembali pulang dengan selamat. Korban dinyatakan meninggal lantaran sesak napas dan dibawa ke salah satu rumah sakit di Malang.
“Waktu ayah korban ke rumah sakit enggak ada luka lebam di badannya, memang benar-benar seperti kurang oksigen. Rumah sakitnya di Malang, tapi saya gak tahu namanya,” imbuhnya.