Kisah Bonek Sidoarjo Nobar di Warkop Pitulikur
Laga Final leg kedua Piala Presiden 2019 yang mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menyita perhatian public Surabaya. Demi menjadi saksi sejarah duel klasik ini, pendukung Persebaya, Bonek mania, berkumpul di sejumlah titik nonton bareng (nobar) yang ada di Kota Pahlawan.
Salah satu lokasi yang dipadati Bonek Mania adalah Warkop Pitulikur yang berada di kawasan Bagong, Surabaya. Sebanyak 300 Bonek datang di warung ini sejak dua jam sebelum kick-off dilakukan.
Bahkan satu jam sebelum pertandingan dimulai, sudah terlihat lebih dari 300 Bonek Mania memadati warkop pinggir sungai ini. Saat laga dimulai, sekitar 1000-an Bonek yang membanjiri di warkop tersebut. Saking banyaknya dan melebihi daya tampung, Bonek Mania meluber ke Jalan Raya.
Salah satu bonek yang hadir mengungkapkan alasannya hadir di warkop ini karena selain dengan letak rumahnya, atmosfer nobar di Warkop Pitulikur tak kalah seru dibanding menyaksikan langsung Persebaya saat berlaga di Stadion Gelora Bung Bung Tomo, Surabaya.
"Ini karena dekat rumah dan seru kayak di GBT mas, nyanyi nyanyi seru," ujar Vina.
Bahkan ada seorang bonek yang jauh-jauh datang ke Warkop Pitulikur meski rumahnya berada di luar kota, Sidoarjo. Pria bernama Dino ini sengaja hadir di warkop tersebut semata-mata demi mendapatkan suasana yang lebih hidup.
"Aku dari Gedangan, Sidoarjo. Kesini dari jam 17.30 dan sudah rame. Gakpapa jauh, yang penting ketemu teman-teman bonek yang lain bisa nge-chants bareng-bareng," pungkas Dino.
Selain di warkop pitulikur, titik nobar juga diselenggarakan di Balai Kota Surabaya, cafe holy, Polrestabes Surabaya, Polrestabes Tanjung Perak dan beberapa lainnya.
Advertisement