Kisah Asal Usul Pil Biru Viagra Bakal Difilmkan
Hollywood bakal membuat film yang mengisahkan penemuan obat fenomenal Viagra. Rencananya, film tentang obat yang tenar digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi ini bakal muncul dalam bentuk musikal. Nama Spike Lee disebut sebagai sosok yang akan menyutradarai film ini.
Viagra rencananya akan diproduksi oleh Entertainment One berdasarkan sebuah artikel David Kushner yang dimuat di Esquire, dengan judul All Rise: The Untold Story of the Guys Who Launched Viagra.
Belum diketahui kapan tepatnya film ini akan selesai dan menyapa penonton. Belum diketahui pula judul dari film itu. Namun Lee akan menulis skenario bersanam Kwame Kwei-Armah.
Lee adalah nama lama yang dikenal dengan film peraih Oscar, yaitu Blackkklansman di tahun 2018. Ia juga membuat film lain yang tak kalah berkualitas, di antaranya, Do the Right Thing, dan Malcolm X, dan She's Gotta Have It.
Sedangkan Kwei-Armah dikenal sebagai penulis drama asal Inggris. Ia dalah sutradara di balik drama panggung Twelfth Night.
Pil Fenomenal Viagra
Viagra menjadi pil fenomenal yang ditemukan tahun 1998. Awalnya pil ini digunakan untuk terapi pengobatan sakit dada yang disebabkan gangguan jantung. Namun, obat yang juga dikenal dengan nama pil biru produksi Pfizer ini, malah populer sebagai obat disfungsi ereksi yang revolusioner.
Dilansir dari Tirto, Viagra mendapat respon yang massif di pasar Amerika. Tahun 2000, Viagra menguasai 92 persen pangsa pasar obat disfungsi ereksi. Berdasarkan penelitian tahun 1994, disebutkan sebanyak 33 juta dari 100 juta laki-laki di Amerika Serikat mengalami masalah disfungsi ereksi. Viagra pun dianggap sebagai obat mujarab pemberi harapan untuk bebas dari masalah tersebut.
Kesuksesan Viagra di Amerika Serikat juga menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia. Layaknya Sanyo atau Rinso, Viagra kemudian menjadi sebutan umum untuk megenali obat kuat untuk laki-laki di Indonesia.
Namun, kesuksesan Viagra juga diikuti berbagai kontroversi. Sejumlah laporan menyebutkan jika sebanyak 522 laki-laki meninggal saat mengongsumsi Viagra, di tahun pertama obat beredar. Tantangan perizinan juga membuat pendapatan Viagra terutama di Amerika Serikat diprediksi menurun. (Ant/Tir)