Kirim Sambosa, Muslimat NU Buka Tabir Ketegangan NU dan Arab Saudi
Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama melakukan kunjungan ke Kedutaan Arab Saudi di Jakarta. Dipimpin Ketua Divisi Hubungan m Luar Negeri PP Muslimat, Zannuba Arifah Chafsoh Rahman (Yenny Wahid), diterima langsung Dubes Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuibi.
“Pak Dubes menyoroti bahwa kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu, misalnya ada yang mengatakan bahwa NU disusupi Syiah. ‘Ternyata kami tidak pernah menemukan itu di dalam NU’. Itu pengakuan Dubes Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuibi,” kata Yenny Wahid, pada ngopibareng.id, Kamis (16/11/2017).
Menurut Direktur The Wahid Foundation ini, pertemuan tersebut berlangsung Senin, 13 November 2017, pukul 09.30 WIB, di Kedubes Saudi Arabia di Jakarta. Berikut poin-poin penting yang dicatat putri KH Abdurrahman Wahid, almaghfurlah, tersebut.
1. Pak Dubes merasa senang atas kedatangan ibu-ibu Muslimat NU karena dapat menjalin kembali ikatan "persaudaraan" yang sudah lama terbina.
2. Kolaborasi ini akan dilanjutkan dengan makan malam, yang akan difasilitasi oleh Kedubes Saudi, bersama ormas lain untuk lebih mengeratkan hubungan sesama Muslim.
3. Pak Dubes mengundang ibu-ibu untuk hadir dalam kajian Islam yang diselenggarakan 2 minggu sekali di kediaman Dubes. Beliau juga mengharap masukan dari Muslimat NU.
4. Muslimat NU sebagai ormas perempuan terbesar yang memiliki anggota 32 juta dan menjalankan program di bidang kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial.
5. Dubes menyoroti bahwa kesalahpahaman yang terjadi dimasa lalu, misalnya ada yang mengatakan bahwa NU disusupi Syiah. “Ternyata kami tidak pernah menemukan itu didalam NU,” jelasnya.
“Karena itu Dubes Arab Saudi menekankan perlunya kerjasama yang lebih erat ke depannya,” kata Yenni Wahid, menambahkan.
Catatan ngopibareng.id, merapatnya Kedubes Arab Saudi ke Nahdlatul Ulama, baik melalui PBNU maupun Muslimat NU, merupakan kelanjutan dari kebijakan yang diambil putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman ditunjuk ayahnya, Raja Salman, menjadi pimpinan badan antikorupsi yang baru, sekaligus bertekad untuk menjadikan wajah Islam Moderat di negerinya.
Ia ingin citra Wahabi yang bertahun kurang elok dipandang sejarah, menjadi Islam yang Moderat dan Tolerans. Jadi, bukan semata-mata anti-Syiah. bahwa, efeknya juga anti-Syiah ini tentu saja bagian samping dari kebijakan negara tersebut.
Dubes Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuibi juga menceritakan bagaimana dulu Gus Dur suka minta dikirimi sambosa, makanan khas Timur Tengah. Ketua divisi LN PP Muslimat NU menanggapi dengan guyon, “Saya rasa itu tradisi yang harus dilestarikan”. Dubes tertawa mendengarnya.
Setelah pertemuan dengan Muslimat, Kedubes melakukan kunjungan ke PBNU pada Selasa, 14 November 2017, dan berikutnya, Rabu (15/11/2017), PBNU bertemu di kantor Kedubes Arab Saudi di Jakarta. (adi)
Advertisement