Kirap Api PON XX Papua Dipercayakan Kepada TNI
Ketua Bidang 1 Pertandingan, Arena, Peralatan dan Upacara, Yusuf Yambe Yabdi menyampaikan bahwa Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional mempercayakan kirab api PON XX Papua kepada TNI. Alasannya, beban PB PON sudah terlalu berat.
Sebagai informasi, kirab api PON bakal melewati kabupaten/kota lima wilayah adat di Bumi Cendrawasih, wilayah paling Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Beban PB PON terlalu berat, sehingga kita tidak bisa mengurusi semuanya dan PON ini adalah event nasional yang tempatnya hanya digelar di Papua," kata Yusuf.
Maka itu, lanjut Yusuf Yambe, sinergitas antara seluruh komponen yang ada di negara ini harus dioptimalkan untuk mensukseskan PON.
"Nah, di situ nanti Pangdam XVII/Cemderawasih akan menunjuk penanggung jawab swakelola dan akan berkomunikasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk menyusun langkah teknis sebagaimana yang diatur dalam proses pengambilan api PON seperti PON-PON sebelumnya," katanya.
Sementara itu, untuk jenis upacara lainnya, seperti penyambutan kontingen dan penghormatan kontingen, penghormatan pemenang, gala dinner dan lainnya itu semua diproses PB PON.
"Jadi, yang tantangannya berat ya itu kirab dan pengambilan api PON karena pengambilan itu di Bintuni dan harus melewati 5 wilayah adat. Itu yang agak susah, oleh sebab itu, kami menilai TNI memiliki organisasi yang sangat solid sampai ke seluruh kabupaten/kota bahkan lintas provinsi. Jadi itu yang kita maping di bidang I. Hal itu sudah disetujui oleh ketua harian," paparnya.
Sebelumnya, Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda menyebut kirab api PON melewati perwakilan kabupaten dari lima wilayah adat, sebelum finis di Stadion Papua Bangkit pada 2 Oktober 2021.
Kelima wilayah adat itu meliputi Kabupaten Biak (Saereri), Wamena (La Pago), Mimika (Mee Pago), Merauke (Anim Ha), Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura (Mamta).
Yunus Wonda mengatakan, prosesi pengambilan api PON, dari start hingga finis akan ditangani langsung TNI karena mereka di bawah bidang upacara.
Sumber: Antara
Advertisement