Kirab Budaya dan 1000 Takir Desa Wisata di Mojokerto
Kirab Budaya Dewi Sekar Tanjung dan 1000 Takir akan digelar pertama kali oleh desa wisata yakni desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Sidoarjo.
Kirab budaya pertama yang diselenggarakan pada Minggu, 21 Oktober 2018 ini akan diisi oleh arena budaya yang berasal dari warga tiga dusun di desa wisata binaan Universitas Surabaya (Ubaya) ini.
Tiga dusun itu adalah Dusun Jeruk, Dusun Sukomulyo dan Dusun Tanjungan. Mereka nanti membawa arak-arakan Kirab Budaya.
"Dalam kirab nanti mereka membawa hasil pertanian, makanan tradisional, sayuran dan sebagainya menggunakan kostum dan atribut sesuai dengan ciri khas masing-masing dusun," ujar Utomo selaku Koordinator Program Pengabdian kepada Masyarakat Ubaya.
Selain arak-arakan Kirab Budaya, terdapat prosesi penghormatan kepada leluhur, penyatuan air tiga sumur, perebutan gulungan berupa makanan dan buah-buahan serta kegiatan lainnya. Sebelum menggabungkan warga dari tiga dusun, Kirab Budaya dilakukan secara terpisah di masing-masing tempat.
Ditambahkan Utomo, Desa Tanjungan sejak tahun 2012 telah menjadi desa binaan dari Ubaya. Berbagai kegiatan pengembangan telah digelar seperti Pelatihan Manajemen Layanan Desa Wisata bertajuk Pengunjung Bahagia Tanjungan Persada. Pelatihan ini masuk dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang mendapat hibah dari Kemenristekdikti.
"Dengan adanya Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), Ubaya berperan memberi pendampingan dan pelatihan manajemen yang baik agar masyarakat dapat mengelola Desa Tanjungan sebagai desa wisata secara profesional," ujar Idfi, Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya.
Pelatihan yang diberikan diikuti oleh kelompok karang taruna desa, pengelola ekowisata, para pemilik warung makanan dan minuman, serta beberapa aparat Desa Tanjungan. Hasil pendampingan intensif yang dilakukan berhasil meningkatkan jumlah pengunjung mencapai 400% selama 2017-2018.
Sementara Suparlik, Kepala Desa Tanjungan menyatakan Ubaya berperan besar dalam membantu desa menjadi sukses.
"Ubaya memberikan berbagai program jangka panjang dari sektor penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), pengetahuan dan pelatihan yang diberikan secara berkala. Inilah kekuatan pendampingan dari Ubaya sehingga membuat warga dapat memberikan pelayanan yang prima," ujar Suparlik. (wit)