Kiprah Fadil Imran Si Kapolda Tangguh Siap Lawan Covid di DKI
Kepala Kepolsian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Idham Azis melakukan mutasi besar-besaran terhadap jajaran perwira tinggi. Termasuk melakukan mutasi terhadap jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.
Dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/3222/XI/KEP/2020 pada tanggal 16 November 2020, Idham Azis memutasi Kapolda Metro Jaya yang dijabat oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Nana Sujana menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri, sedangkan jabatan yang ditinggal akan diisi oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran.
Mutasi tersebut bukan tanpa alasan, Nana Sujana dinilai telah gagal dalam rangka penanganan virus corona atau Covid-19, pasca munculnya kerumunan yang terjadi dalam dua momen yakni penjemputan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab dan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan beberapa waktu lalu.
Karena itu, Kapolri kini memberi kepercayaan kepada Fadil Imran untuk bisa melakukan upaya tersebut mengingat keberhasilannya membantu Provinsi Jatim bisa menjadi lebih baik sekarang, dibanding beberapa bulan lalu.
Kapolda Tangguh
Gerbong mutasi yang dilakukan beberapa bulan lalu, membawa Fadil Imran masuk ke Jawa Timur menggantikan Irjen Pol Luki Hermawan yang dimutasi menjadi Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri.
Masuknya Fadil Imran ke Jatim bukan dalam kondisi yang baik, justru ia langsung dihadapkan dengan masalah Covid-19. Bahkan, saat itu Jatim dalam kondisi yang buruk karena seluruh daerah masuk dalam zona merah atau daerah dengan risiko penularan yang tinggi.
“Saya itu betul kangen Jakarta yang sepi kayak kemarin (PSBB), ketika ke Jawa Timur ini apalagi di Surabaya ngeri-ngeri sedap saya rasanya kok begini ya,” ungkap Mantan Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Budaya itu ketika bertemu dengan para direktur RS rujukan di Kantor Gubernur Jawa Timur beberapa bulan lalu.
Dengan kondisi yang parah di Jatim, Fadil tak henti-hentinya untuk roadshow ke daerah-daerah bahkan ngantor di Kantor Polsek untuk melakukan koordinasi penanganan yang lebih tepat sasaran.
Salah satu gebrakan yang ia buat dalam penanganan Covid-19 ini adalah Kampung Tangguh Semeru yang kemudian dijadikan pilot project oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam penanganan Covid-19 di daerah.
Tak hanya di kampung-kampung saja, berkat kerja sama yang baik dengan Pemerintah Provinsi, Forkopimda Jatim, dan Pemerintah Daerah muncul kemudian Pondok Pesantren Tangguh, Tempat Wisata Tangguh, Hotel Tangguh, dan banyak lagi.
Selain itu, Fadil bersama dengan Pangdam V Brawijaya saat itu Mayjen TNI (purn) Widodo Iryansyah memberi masukan kepada Pemprov Jatim dan DPRD Jatim untuk melakukan revisi terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2019 tentang ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, yang kini menjadi Perda Nomor 2 Tahun 2020. Dengan ini kemudian, penanganan Covid-19 di Jatim lebih cepat teratasi dengan digelarnya Operasi Yustisi untuk pendisiplinan masyarakat agar mau menerapkan protokol kesehatan.
Usir Kapolsek Gubeng
Tak kalah mengejutkan lagi, Fadil Imran tak segan untuk mengusir anak buahnya dalam rapat koordinasi dalam rangka penanganan Covid-19 di Ruang Sawunggaling Gedung Pemerintah Kota Surabaya, 22 Mei 2020 lalu. Adalah Kapolsek Gubeng, Kompol Naufil yang harus merasakan ketegasan Fadil.
Saat itu, Fadil yang sedang memberi pengarahan di hadapan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Forkopimda Kota Surabaya terkait penanganan Covid-19 di Surabaya yang saat itu masuk zona merah bahkan dicap sebagai epicentrum penyebaran Covid-19 nasional betul-betul murka ketika melihat Naufil tertidur.
“Hei Kapolsek, jangan tidur kamu. Kamu keluar saja. Saya minta serius ya, kapolsek jangan main-main,” ungkapnya kala itu.
Advertisement