Gubernur Jatim Gagas Program Tukar PNS Dengan Papua
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan hasil diskusi dengan Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri kepada Lenis Kogoya, staf Presiden untuk wilayah Papua bahwa Pemrov Jatim akan menjalin sister province dengan Papua dan Papua Barat.
"Dari diskusi kami dengan Pak Plt Dirjen Otda ada hal yang mungkin ingin kita gagas semacam sister provice. Selama ini teman-teman cukup friendly dengan sister city. Sister province antara Jawa Timur dengan Papua dan Papua Barat," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu 21 Agustus 2019.
Khofifah menambahkan namun program ini masih akan ditelaah bersama Ditjen Otda Kemendagri terkait format apa yang sesuai terkait sister province. Salah satunya terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Mungkin untuk peningkatan kualitas SDM sama-sama kita berikhtiar meningkatkan kualitas SDM kita. Kemudian muncul dari Pak Lenis untuk magang PNS misalnya, jadi PNS yang baru 80 persen. CPNS bisa magang disini sampai dua tiga tahun," ujar Khofifah.
"Jadi, nanti sister city bisa di kabupaten misalnya kabupaten mana di Jawa Timur dengan Jayapura, Manokwari dan seterusnya. Sehingga kalau ada sejumlah PNS atau CPNS yang akan magang, kita bisa berbagi di banyak kabupaten/kota termasuk di dinas provinsi sesuai dengan SK CPNS-nya, termasuk vokasional training. Jadi, banyak hal berkaitan dengan kualitas SDM," kata Khofifah.
Khofifah menegaskan Provinsi Jawa Timur ditunjuk oleh pusat untuk menjadi mentor dalam peningkatan SDM. Salah satunya dalam bidang kesehatan rumah sakit.
"Pemprov ini kan mendapat penugasan untuk menjadi semacam mentor untuk rumah sakit di Bali Nusra. Mungkin ini bisa menjadi percontohan layanan kesehatan di Papua dan Papua Barat. Dan ini baru tahap pembahasan awal kami bersama plt Dirjen Otda," kata Khofifah
Sementara, terkait pertemuan antara Gubernur Jawa Timur dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wagub Papua Barat dipastikan akan digelar di Jawa Timur.
Dirjen Otda Akmal Malik mengatakan rencana pertemuan tersebut akan digelar pada 31 Agustus 2019 dan mengundang perwakilan mahasiswa Papua yang ada di asrama Jalan Kalasan Surabaya.