Indopol Sebut Kinerja Pemprov Jatim Atasi Covid-19 Memuaskan
Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penanganan virus corona atau Covid-19 mendapat penilaian baik masyarkat. Itu dibuktikan dari hasil survey yang dilakukan oleh Indopol, yang pada hasilnya 68,2 responden mengaku puas dengan kinerja Pemprov Jatim.
Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistyanto menyampaikan, apresiasi ini disampaikan masyarakat karena melihat keseriusan pemerintah dalam mengambil setiap kebijakan dalam penanganan Covid-19 sampai dengan mengatasi dampak yang ditimbulkan.
“Bisa menekan angka positif covid melalui berbagai program seperti bansos, kampung tangguh semeru yang dilakukan kepolisian, maupun kegiatan yang dilakukan TNI,” kata Ratno ketika ditemui usai penyampaian hasil survey di Surabaya, Senin 31 Agustus 2020.
Karena itu, jika dibongkar satu-satu hasilnya juga memuaskan. Hasil survey Khofifah misalnya mencapai 68,10 persen, kemudian Emil Dardak 55,10 persen, kepolisian 74,2 persen.
Selain itu, ia mengatakan, meski Jatim sempat 42 hari menjadi penyumbang kasus baru terbesar nasional, tapi dengan upaya yang dilakukan akhirnya perlahan tapi pasti kasus mulai turun diikuti dengan angka kesembuhan yang naik drastis.
“Angka ini patut diapresiasi artinya publik percaya pemerintah mampu menanggulangi Covid-19. Meskipun, mereka paham covid ini adalah hal yang tidak bisa dijadikan penilaian pemerintah ini jelek apa baik, tapi dia tau pemerintah sudah melakukan upaya menanggulangi Covid-19,” katanya.
Di sisi lain, Ratno juga mengungkapkan sebanyak 74,5 persen masyarakat di Jatim yang merasa puas dengan kinerja pemerintah kabupaten/ kota dalam menangani Covid-19.
Prosentase kepuasan terbesar terdapat di Kota Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Mojokerto, dan Kota Mojokerto. Sedangkan ketidakpuasan tertinggi terdapat di Kota Batu, Kabupaten Malang, Kota Madiun, Kota Pasuruan, dan Kota Malang.
Ratno menjelaskan, metode pengambilan sampel dalam survei ini dilakukan dengan cara stratified random sampling. Di mana jumlah responden tiap kabupaten/ kota di Jawa Timur diambil secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk BPS Jatim pada 2020.
Penentuan responden dilakukan secara random sistematis. Kriteria responden adalah mereka yang berumur 17 tahun lebih, atau sudah menikah. Responden berjumlah 1.000 orang dengan margin error sekitar 3.2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen (slovin). Wawancara dalam survei ini dilakukan secara tatap muka, sementara data diolah dengan program SPSS atau Field Survey.