Kincir Angin Sidrap Mulai On Gerakkan Pariwisata Sulsel
Jika ada kuis terkait Kabupaten Sidrap di Sulawesi Selatan, kira-kira apa yang ada di benak Anda? Kincir Angin? Wisata seru seperti Eropa? Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang baru diresmikan Presiden Jokowi?
Kalau jawabannya mengarah ke situ, Anda benar 100%. Lewat PLTB berkapasitas 75 Mega Watt (MW), Sidrap jadi makin nge-hits. Makin ngetop. Makin dikenal orang.
Dulu, sebelum peresmian PLTB, orang mungkin akan mengerenyitkan dahi saat mendengar Kabupaten Sidrap. Imajinya mungkin akan menerawang jauh ke tempat terpencil. Sepi. Tempat jin buang anak. Tidak ada manis-manisnya sama sekali.
“Itu dulu. Sekarang suasananya beda. Berkat Presiden Jokowi, Sidrap jadi punya pembangkit listrik yang keren. Nuansanya pun serasa seperti di Eropa. Sebentar lagi Jeneponto, Tanah Laut dan Sukabumi bahkan siap menyusul Sidrap," ucap Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Pembangkit tenaga angin pertama di Indonesia itu memang keren. Visualnya tak kalah dengan tampilan kincir angin di Eropa. Setidaknya ada 30 turbin setinggi 80 meter yang berdiri dengan anggun di lahan seluas 100 hektar. Sangat eye catching. Sangat instagramble.
Faktanya, PLTB Sidrap kini menjadi destinasi wisata baru di Sulawesi Selatan. Sebelum peresmian, sudah banyak yang dibuat penasaran dengan tampilan kincir angin yang dibalut baling-baling sepanjang 57 meter itu. Padahal, dari Makassar jaraknya cukup jauh. Sekitar 150 km dari Kota Makassar.
"Paling tidak ini bisa menjadi spot selfie dan destinasi digital yang bisa viral di dunia maya. Nuansanya sama seperti sensasi yang dirasakan Pak Presiden Jokowi, serasa berada di Negeri Kincir Angin. Jadi tidak usah jauh-jauh ke Belanda, Eropa atau Amerika, di Sidrap, Sulawesi Selatan juga ada," tambahnya.
Bila sudah banyak yang datang, lama-lama, amenitasnya semakin kuat. Atraksinya juga semakin variatif. Untuk sekedar menginap semalam, menjadi sayang. Karena ada banyak objek destinasi yang tidak sempat dilihat.
“Kebetulan, objek alamnya juga bagus-bagus. Ada Tambang Batu Allakuang, Puncak Malloci, Danau Siderreng, Bukit Larua, Air Terjun Salu Maridi, semuanya keren-keren," ucap dia.
Ucapan yang sangat masuk nalar. Maklum,
tanpa listrik, industri tidak akan hidup sustainable. Dan sekarang, pembangkit listrik yang dibangun sangat matching dengan pariwisata. Ada sepoi angin yang bisa dirasa, bukit yang dikelilingi pemandangan hijau, serta puluhan turbin angin yang terus berputar setiap waktu.
"Jika Atraksi semakin kuat, pasti industri lain, yang terkait dengan Amenitas dan Akses juga semakin berkembang. Karena pengembangan destinasi pariwisata itu terkait dengan 3A, kalau sudah punya atraksi, maka akses dan amenitasnya berpotensi berkembang. Pembangunan-pembangunan amenitas seperti hotel, resort, dan homestay bisa lebih cepat berkembang. Terima kasih Presiden Jokowi," kata Menpar. (*)