Kimcil dan Bayar Seikhlasnya, Wih... Asoi Tenan
Kaskus, mengulas, Kimcil adalah semacam goyangan/tarian hot para bocah ABG. Istilah ini kemudian menggema bukan main seiring munculnya video senonoh yang dilakukan sepasang bocah tanggung sebuah sekolah.
Video yang bikin kalang kabut. Video yang kemudian menyebar cepat. Menular bagai virus ganas. Jadi perbincangan. Diam-diam jadi tontonan berjuta orang. Karena video itu rupanya juga nangkring di berbagai situs dewasa.
Celakanya, entah sarkasme atau bagaimana, banyak remaja menirukan gerakan/goyangan senonoh itu dengan terbahak-bahak. Dibuat guyonan. Lalu direkam. Kemudian disebarkan. Kadang malah dibuat beramai-ramai dengan imajinasi tak terduga.
Jadilah Kimcil menjadi sebutan saru. Jadi sebuah singkatan kata yang orang jengah menyebutnya. Juga mendegarnya. Karena identik dengan gambaran adegan senonoh.
Itu Kimcil ulasan di Kaskus. Versi Kaskus.
Di luar Kaskus, persisnya di Kota Blitar, ada Kimcil juga. Disebutnya malah terang-terangan. Dipasangkan papan nama segala. Tulisannya besar-besar. Ada gambarnya juga. Saru? Justru tidak!
Justru asyik. Justru jauh dari semua yang berbau ngeres.
Kimcil di Kota Blitar ini seperti hendak menepis keadaan. Tidak melulu respek negatif, tapi justru sebaliknya. Mengundang antusias positif. Apa itu? Kreativitas. Kreativitas yang mendorong jalannya wirausaha.
Kimcil di Blitar ini mengubah persepsi. Kepanjangannya menjadi: Kopi Ireng Mug Cilik. Dan senyatanya dia adalah warung kopi, dengan konsep sedikit bernakal-nakal ria. Tujuannya? Ya sudah barang tentu agar orang makin asoi masuk, duduk, lalu memesan kopinya.
Sebentar! Lalu, sebenarnya, apa sih kepanjangan kata Kimcil yang dipersepsikan saru itu?
"Apakah perlu dijawab? Apakah mendesak? Apa tidak sebaiknya ngopi ajah dengan nuikmat agar kopi-kopi di toples warung Kimcil itu bisa segera diseduh dan diseruput?" Kata redaksi ngopibareng.id
Orang menyebutnya Mas Toni. Salah satu pegiat kopi di Blitar. Dialah di balik berdirinya Kimcil ini setahun terakhir. Toni inisator, kemudian beberapa pegiat kopi yang seirama ikut nimbrung bergabung.
Kenapa sih memakai nama Kimcil? Toni pun hanya senyum-senyum simpul sembari menunjukkan koleksi-koleksi kopinya.
Kata Toni, menu kopi utamanya adalah Kopi Kelud. Kopi yang diambil dari area lereng-lereng Gunung Kelud.
"Ada kopi dari Karanganyar. Bukan Karanganyar Jawa Tengah lho ya, tapi ini Karanganyar yang ada di Kabupaten Blitar. Maping paling mudah adalah Karanganyar bisa di tempuh dari arah Candi Penataran," Kata Toni.
Dulu, di zaman Belanda, lanjut dia, Karanganyar bahkan pernah ada pabrik kopinya. Pengolahan kopi juga. Kalau pabrik masih ada, namanya De Karanganyar, tetapi sudah berhenti produksi. Hanya kebun yang masih aktif dan sekarang jadi objek wisata perkebunan.
Di urusan perkopian, citarasa kopi, jenis kopi, hingga sajian mug cilik andalannya itu sampai terhidang ke pelanggan, Toni menyerahkan semuanya kepada Ryan. Dialah roaster-nya. Ryan juga yang memroses kopi paskapanennya.
Tak sulit mencari keberadaan Kopi Ireng Mug Cilik ini di Kota Blitar. Tempatnya cukup di tengah kota Blitar. Dimana itu?
Cari ujung Jalan Cemara, sebelah selatan sedikit dari perempatan jalan Kawi. Semua orang pasti tahu perempatan legendaris ini. Nah, Kimcil, hanya 50-an meter dari perempatan ini ke arah Selatan.
Dominannya dipadu warna hitam. Dindingnya dibubuhi gambar-gambar kopi dan riasan lainnya yang membuat orang menoleh sejenak lalu mampir untuk ngopi. Meja kursinya kayu, berpadu dengan aneka peralatan kopi yang memang untuk dijual kembali.
Kimcil selain menawarkan kopi seduh, bisnis sambungannya adalah menjadi suplier alat-alat kopi manual brewing di Blitar. Alat-alat kopi yang biasa dipakai para barista. Kimcil juga menjadi suplier aneka macam sirup yang biasanya dipadu dengan citarasa kopi. Bahan-bahan kopi seperti greenbean juga ada.
Dan, ini yang paling istimewa di WarungWarung . Ngopi berapa pun gelasnya bayarnya adalah seikhlasnya. Ukuran ikhlas itu berapakah? "Ya sesuai hati nurani lah mas. Kopi kita citarasanya begini, lalu pantesnya harus kasih berapa. Bayarnya tinggal cemplungkan di kotak itu," kata Risma, barista cantik yang dipunyai Kimcil.
Pokoknya slogan Kimcil sangat sederhana: Bayar kopi seikhlasnya saja. Uangnya buat kulakan kopi, sisanya buat Umroh. Keren! Jadi? Mampirlah lebih sering kalau begitu. Agar cita-cita umrohnya bisa segera jadi kasunyatan. (widikamidi)