Kilang Minyak di Cilacap Terbakar, Air Hujan Jadi Pertalite
Kebakaran kilang minyak di Cilacap, Sabtu 13 November 2021 sekitar pukul 19.20 WIB. Lokasi kebakaran tak jauh dari pintu gerbang masuk utama Kilang RU IV Cilacap, tepatnya di daerah Banjaran, Kelurahan Donan.
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berjibaku menyemprotkan foam ke dinding-dinding tangki. Dari jarak sekitar 300 meter, udara di sekitar lokasi terasa panas meski hujan masih mengguyur. Asap hitam juga terlihat membubung dari tangki Pertamina yang terbakar.
Kebakaran terjadi saat hujan deras disertai petir. Menurut PT Pertamina, tangki yang terbakar itu berisi produk BBM Pertalite. Menurut Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya dalam keterangan tertulis, menyebutkan bahwa tangki 36T102 berisi Pertalite dengan level tangki 15,9 meter versus maximal level 20 meter atau sekitar volume 31.000 KL (kiloliter) versus maximal 39.000 KL.
Kebakaran ini ternyata menyebabkan air hujan di sekitar lokasi kilang Pertamina menjadi keruh akibat tercampur oleh material minyak. Bahkan, menurut warga warnanya nampak seperti pertalite. Hal tersebut terpantau melalui unggahan sejumlah warga di akun Twitter mereka, disertai dengan unggahan video yang menunjukkan bahwa air hujan di sekitar lokasi keruh.
"Imbas dari kilang Cilacap kebakaran.. air hujan jadi hijau kehitaman, seperti warna bensin pertalite. Kami warga Rinjani Cilacap. Gimana solusine Pertamina bagi warga sekitar???," tulis akun @SIGITTS5.
Kemudian, akun @Akuperempuan17 juga memgeluhkan hal yang sama, air hujan di sekitar lokasi kilang yang terbakar menghitam.
"Dampak dari kebakaran kilang di Cilacap. Air hujan campur minyak. Keruh banget," bebernya.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran kilang minyak tersebut. Kilang Minyak Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina, dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari.
Kilang ini memiliki sekitar 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.