Kiki: Ada yang Janggal Pada Korban Penembakan Aksi 22 Mei
Pakar Riset bidang Perkembangan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menemukan sejumlah kejanggalan pada korban tewas insiden kericuhan aksi 22 Mei 2019 kemarin.
Menurut Kiki, panggilan Hermawan Sulistyo, menuturkan para korban tewas ditembak dengan metode single bullet dan semua terkena di bagian leher serta dada pada sisi yang sama.
"Semua tembakan single bullet di leher belakang telinga. Cuma satu tapi langsung mematikan," kata dia dikutip tempo, Minggu, 26 Mei 2019.
Menurut Hermawan, tembakan aparat kepolisian biasanya random dan bukan single bullet di bagian kepala. Dia menilai ada unsur kesengajaan dengan melihat titik sasaran penembakan di tempat yang sama.
"Kan, tidak mudah menembak (di bagian) leher itu," ucap Hermawan. Ia juga menduga, jenis senjata api yang digunakan adalah pistol jenis Glock yang biasa dipakai perwira termasuk jenderal.
Selain itu, kejanggalan lain yang dilihat Hermawan adalah tidak jelasnya orang yang membawa para korban ke rumah sakit.
"Mosok RS tidak tanya, sampeyan siapa, kok bawa-bawa mayat ketembak ini?" kata dia. Sehingga tidak diketahui lokasi penembakan akibat tidak jelasnya identitas yang membawa korban.
Dalam rangkaian aksi 21-22 Mei 2019 di gedung Bawaslu, Jakarta, yang berujung pada kericuhan di beberapa tempat, tercatat delapan orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka. (wit/temp)