Kiai Tanpa Atribut, Begini Lucunya
Ada seorang tamu hendak takziah ke almarhum kakek Kiai Faizi di Kompleks Maqbaroh Pesantren An-Nuqayah Guluk-guluk, Sumenep, Madura. Kebetulan, Kiai Faizi yang menyambutnya. Tamu itu tidak pernah datang ke pondok tersebut sebelumnya.
Waktu Kiai Faizi masuk ke ruang tamu, tamu itu sudah duduk. Dan di sinilah letak kisahnya.
Menurut ilmu teater, Kiai Faizi salah dalam teknik muncul: masuk dari pintu tamu, bukan dari pintu tuan rumah.
Kesalahan berikutnya: dia masuk sambil membawa tas.
Kiai Faizi pun duduk dan mengeluarkan barang-barang dari tas, termasuk ponselnya yang antiqasap dan perangkat lainnya.
Belum juga Kiai Faizi berkata sekalimat pun kepada tamunya, tamu itu bertanya duluan, “Sampeyan dari mana?”
Dikiranya, Kiai Faizi juga tamu yang mau takziyah.
Sejenak celegukan, Kiai Faizi membatin: "Apakah tampang saya tidak bakat jadi tuan rumah? Tuan rumah kok juga dikira tamu?"
Sejak saat itu, Kiai Faizi memahami satu hal: rupanya, kostum dan fashion menentukan identitas. (adi)
Advertisement