Kiai Sholeh Qosim, Perkuat Semangat TNI
Jakarta: KH Sholeh Qosim Sepanjang, mendapat kehormatan dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 TNI, pada Kamis (5/10/2017). Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk berkenan memberikan potongan tumpeng kepada Pengasuh Pesantren Bahauddin Al-Islami Sepanjang Sidoarjo itu.
Kiai Sholeh Qosim, lahir di Sidoarjo, 1930, adalah pengasuh Ponpes Bahauddin Al-Islami Sidoarjo. Saat perang kemerdekaan, dia ikut mengangkat senjata menjadi anggota laskar Sabilillah pada masa revolusi pimpinan KH Masjkur yang berjuang pada 10 November di Surabaya.
Dalam catatan ngopibareng.id, Kiai Sholeh Qosim termasuk ulama yang sejak lama memberikan kesaksian pada perjuangan ulama atas pembelaannya terhadap negeri ini. Sebelum diresmikannya Monumen Resolusi Jihad NU di Bubutan VI/2 Surabaya, Kiai Sholeh Qosim hadir memberikan testimoni penting pada 2011. Ia hadir dalam Sarasehan yang diadakan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Surabaya, 22 Oktober, ketika itu. Pada 22 Oktober 2012, Monumen Resolusi Jihad NU diresmikan.
Akhirnya, gedung Monumen Resolusi Jihad dikukuhkan sebagai Gedung Bersejarah dan sebagai aset Cagar Budaya kota Surabaya. Sedang tanggal 22 Oktober, akhirnya sejak 2015, diresmikan Pemerintah sebagai Hari Santri.
"Peran beliau dalam perjuangan, mengajak umat Islam bersatu melawan Belanda dan sekutunya," ucap Jenderal Gatot dalam pidatonya di Dermaga Indah Kiat, Cilegon.
Setelah menyerahkan potongan tumpeng, Presiden Joko Widodo langsung mencium tangan Kiai Sholeh Qosim, yang wakil Rais Syuriah PWNU Jatim itu.
Selain Kiai Sholeh Qosim, terdapat dua tokoh lain yang menerima potongan tumpeng pada hari bersejarah bagi TNI itu. Yakni, Paimin, tokoh lahir di Bandung 10 Maret 1926. Veteran kemerdekaan yang berjuang pada tahun 1946.
Paimin tergabung dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan pada 1949 ikut dalam agresi militer I dan II di Yogyakarta. Dia pernah bergabung dalam Batalyon 439, 413 dan Kostrad Jakarta. Selama itu dia ikut menumpas DI/TII di Sumatera dan sisa PKI di Jateng. Saat ini Paimin berumur 92 tahun.
Seorang lagi yang mendapat tumpeng adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Letjen Edy Rahmayadi, yang menjadi Komandan Upacara dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-72 TNI.
"Perwakilan TNI masa kini Letjen Edy Rahmayadi," kata Gatot.
Ya, setelah dibacakan Gatot, Presiden Jokowi lalu menghampiri ketiganya di atas panggung untuk memberikan potongan tumpeng dalam piring. Khusus untuk Kiai Qosim, Jokowi mencium tangan sang kiai. (adi)