Kiai Sepuh Tak Percaya Pakde Karwo Ingkari Janji Suci Dukung Gus Ipul
Menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, viral di media sosial dan grup percakapan WhatsApp surat edaran Partai Demokrat yang berisi ajakan Ketua Demokrat Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) untuk memilih Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Surat yang ditandatangani Pakde Karwo itu bertanggal 23 Juni 2018. Sekretaris Partai Demokrat Jatim Renville Antonio membenarkan surat tersebut.
Berbarengan dengan itu, beredar juga ikrar dan janji Pakde Karwo di hadapan para masyayikh dan kiai-kiai sepuh di Ponpes Al-Falah, Ploso, Kediri. Salah satu isi ikrar Pakde Karwo adalah mempersiapkan dan mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk menjadi gubernur Jawa Timur. Ikrar kesepakatan itu bermaterai dan ditandatangani Pakde Karwo serta lima kiai sepuh, yaitu KH Zainuddin Djazuli, KH Nurul Huda Djazuli, KH Idris Marzuki, KH Anwar Manshur, dan KH Anwar Iskandar.
"Komitmen tersebut akan kami pertanggungjawabkan secara sungguh-sungguh di hadapan Allah SWT dan di hadapan para ulama," tulis Pakde Karwo di surat itu.
Pada saat bersamaan juga beredar foto Pakde Karwo menyerahkan kertas berisi ikrar janji tersebut kepada para masyayikh dan kiai sepuh. Momen itu terjadi pada 12 Januari 2013, ketika Pakde Karwo berharap restu para kiai saat akan maju Pilgub Jatim 2013 bersama Gus Ipul.
”Saya adalah saksi hidup janji Pakde Karwo kepada para masyayikh dan kiai sepuh. Surat aslinya ada, foto penyerahan surat janji itu juga ada,” Dr KH Ahmad Fahrur Rozi, pengasuh Pesantren An Nur Bululawang I, Malang yang juga Ketua Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) Jawa Timur.
Gus Fahrur mengaku mendapat banyak pertanyaan dari para kiai sepuh di Jawa Timur yang selama ini tulus mendukung Pakde Karwo dalam sepuluh tahun terakhir.
”Para kiai sepuh bertanya, apa benar Pakde Karwo membuat surat itu?” ujarnya di Surabaya, Minggu, 24 Juni 2018. Gus Fahrur mengatakan, sampai saat ini para kiai masih belum percaya surat edaran yang berisi ajakan Pakde Karwo untuk mengajak calon selain Gus Ipul.
”Karena para masyayikh dan kiai sepuh menilai bahwa ikrar yang dibuat Pakde Karwo itu adalah ikatan yang tulus, ikatan moral. Pakde Karwo ketika itu menulis dengan ketulusan. Makanya para kiai tidak percaya dengan surat edaran (Partai Demokrat), apalagi Pakde Karwo tidak pernah mengeluarkan statement apapun,” ujarnya.
Dalam beberapa kali pertemuan dengan para kiai sepuh, Pakde Karwo juga selalu menyatakan bahwa dia tidak akan melupakan hubungan baik dengan para kiai. Pakde Karwo juga selalu menyatakan bahwa dirinya takzim kepada para kiai sepuh.
”Sepuluh tahun lalu, lima tahun lalu, para kiai dengan penuh ketulusan dan bersusah-susah mendukung Pakde Karwo. Saya kira itu tidak akan mudah dilupakan oleh Pakde Karwo,” ujarnya. (frd/wah)
Advertisement