Kiai Sepuh Se Jatim Saling Mendoakan Jokowi dan Prabowo
Kiai sepuh se Jawa Timur siap menjadi tuan rumah islah nasional pertemuan antara Capres 01 Joko Widodo dan Capres 02 Prabowo Subianto. Kesepakatan ini diambil dalam silaturahmi terbatas kiai dan ulama sepuh se Jawa Timur dengan Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar yang digelar di Rumah Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Minggu 2 Juni 2019 sore.
“Kalau diperlukan, kiai-kiai di Jatim siap menjembatani bahkan menjadi tuan rumah pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo guna membangun Indonesia ke depan yang maju lagi,” kata Gus Ipul, tuan rumah pertemuan.
Turut hadir dalam pertemuan ini Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri KH Anwar Mansyur; Pengasuh Pesantren Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli; Pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan KH Nawawi Abdul Djalil; Pengasuh Pesantren AL Amin, Kediri KH Anwar Iskandar; Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan KH Idris Hamid; Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar; serta Pengasuh Pesantren al-Mubarok Lanbulan, Sampang KH Ahmad Ghozali.
Selain itu juga ada Pengasuh Pesantren Al-Ihsan Jrangoan, Sampang KH Mahrus Malik; Pengasuh Pesantren Darul Ulum, Gersempal, Omben, Sampang KH Jafar Yusuf Abd Wahid; Pengasuh Pesantren Mambaul Ma' arif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib; serta Pengasuh Pesantren An Nur I Bululawang, Malang KH Fahrur Rozi. Sejumlah gus maupun Lora (putra kiai) juga turut hadir dalam pertemuan kali ini.
Ada yang menarik dalam pertemuan ini yakni ketika kiai baik pendukung 01 maupun 02 saling mendoakan. Doa pertama dilakukan Kiai Marzuki yang mendoakan agar Prabowo diberi kesehatan dan kemampuan sehingga terap bisa mengabdi untuk kepentingan bangsa. Doa yang sama lantas disampaikan Kiai Mahrus Malik agar Jokowi diberikan kesehatan agar bisa memimpin bangsa ini dengan lebih baik.
Dalam pertemuan ini, para kiai menginginkan segera dilakukan islah nasional secara ikhlas dan sungguh-sungguh untuk menjaga kesatuan NKRI dalam seluruh tingkatan antara pendukung kedua kubu paslon presiden.
Berbagai dinamika yang akhir-akhir ini terjadi juga dibahas dalam pertemuan ini. Pada intinya, para kiai ingin tetap membangun kebersamaan.
“Tadi juga disepakati akan ada pertemuan lanjutan di kediaman Kiai Nawawi di Sidogiri,” kata Gus Ipul.
Tak hanya melibatkan seluruh kiai sepuh, pertemuan-pertemuan kecil di berbagai daerah juga dilakukan.
“Kita sedih kalau berbeda tapi tidak ada komunikasi. Ini berbeda tapi komunikasi jalan terus,” kata Gus Ipul.
Sementara itu KH Anwar Iskandar mengatakan bahwa perbedaan pilihan merupakan sunatullah. Namun perbedaan ini harus tetap mengedepankan persatuan.
“Perbedaan pilihan adalah bagian dari dinamika yang itu merupakan sunatullah, tapi jangan sampai saling menghujat,” kata KH Anwar.
Pilpres kata KH Anwar, telah selesai sehingga para kiai baik pendukung 01 maupun 02 telah sepakat untuk membangun komunikasi intensif dan saling memaafkan.
“kita menginginkan islah atau rekonsiliasi agar bangsa ini tdk terjebak pada polemik yang menjurus disintegrasi. Kita menginginkan dengan modal kiai-kiai sudah bertemu ini bsa membangun Indonesia lebih maju lagi,” kata dia. (man)
Advertisement