Kiai Sepuh Jatim Temui Jokowi, Ini Yang Dibicarakan
Ketua PBNU Saifullah Yusuf, Rabu 26 September 2018 mendampingi beberapa kiai sepuh Jawa Timur bertemu Presiden Joko Widodo di Istana. Pertemuan tersebut digelar sebagai tindaklanjut dari agenda yang sudah dirancang sejak beberapa waktu lalu.
"Ini bukan pertemuan mendadak. Sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tepatnya setelah ada acara di Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah di Pasuruan. Pondok ini jadi tuan rumah pertemuan para pengusaha muda santri Mei lalu," kata Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf saat dikonfirmasi wartawan menanggapi foto pertemuan yang beredar di tengah masyarakat.
Untuk diketahui, Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, diasuh oleh KH Idris Hamid, salah seorang kiai sepuh Jawa Timur yang hari ini hadir di Istana. Selain Kiai Idris Hamid, datang juga dalam pertemuan itu KH Anwar Manshur (Rois Syuriyah PWNU Jatim, juga Pengasuh Pesantren Lirboyo), dan KH Anwar Iskandar pengasuh pesantren Al Amin Kediri.
Lainnya adalah Pj Rois Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Achyar, KH Mutawakkil Alallah, KH Dr Ahmad Fahrur Rozi, dan KH Athoillah Anwar. Di Bayt Al Hikmah, Presiden Jokowi Widodo hadir memberikan arahan dan amanatnya terkait pengembangan usaha di lingkungan pesantren.
Dalam perkembangannya, kata Gus Ipul, program usaha di lingkungan pesantren ini berjalan, meski ada beberapa persoalan. Dalam beberapa hal, katanya, kegiatan-kegiatan dari program tersebut malah mengalami hambatan karena berbagai sebab.
"Jadi (pertemuan) ini merupakan tindaklanjut dari acara yang dihadiri Pak Presiden Jokowi. Tadi kiai-kiai menyampaikan laporan terkait perkembangan agenda yang beberapa waktu lalu digagas dan diketahui oleh Presiden di Ponpes Bayt Al Hikmah itu," kata Gus Ipul.
Yang dilaporkan para kiai kepada presiden, kata Gus Ipul, antara lain terkait kurang memadainya SDM, hal-hal terkait pembiayaan serta lain-lain yang dianggap bisa membantu berjalannya program ini. "Nah hambatan-hambatan itu yang dilaporkan para kiai ke beliau," jelas Gus Ipul.
Para kiai, lanjut Gus Ipul, berharap agar agendan serta program pengembangan usaha di lingkungan pesantren ini dapat dukungan presiden. "Itu yang tadi dibicarakan. Lainnya soal perlunya terus menjaga kerukunan antarumat, utamanya di tahun politik ini," tambah Gus Ipul. (man)