Kiai Said: 'Kita Mulia Karena Jadi Umat Nabi Muhammad'
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, umat Islam beruntung menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Kita semua umat Islam menjadi mulia karena menjadi umat nabi akhir zaman itu.
"Kita ini siapa? Apa yang kita banggakan? Kita menjadi mulia karena menjadi umatnya. Semua Ulama sepakat bahwa Nur Muhammad itu ashlul wujud," tutur Kiai Said Aqil Siroj.
Terkait kecintaan dan penghormatan umat Islam terhadap Rasulullah SAW, berikut pesan penting Kiai Said Aqil Siroj kepada umat Islam, khususnya warga Nahdliyin:
وكل اي اتي الرسل الكرام بها @ فانما اتصلت من نوره بهم. وكيف تدعو الي الدنيا ضرورة من.@ لولاه لم تخرج الدنيا من العدم. فان من جودك الدنيا وضرتها @ ومن علومك علم الوح والفلم
محمد اشرف الاعراب والعجم @ محمد خير من يمشي علي قدم. محمد باسط المعروف حافظه & محمد صاحب الاحسان والكرم. محمد رويت بالنور طينته &. محمد لم يزل نورا علي قدم. محمد ذكره روح لانفسنا & محمد شكره فرض علي الامم. محمد زينة الدنيا وبهجتها & محمد كاشف الغمات والظلم محمد صفوة الباري وخيرته & محمد طاهر عن ساءر التهم. محمد طابت الدنيا ببعثته & محمد جاء بالايات والحكم. محمد يوم بعث الناس شافعنا & محمد نوره الهادي من الظلم
"Ya biarlah mereka seperti itu, memang mereka Wahabi-HTI. Tapi kita orang NU= Ahlussunnah wal Jama'ah, tidak boleh sedikit pun menjadikan Nabi Muhammad (SAW) sebagai bahan lelucon.
Semua kitab Mada'ih Nabawiyyah seperi Barzanji, Dziba'iy, Alhabsyi Simthud-duror (dan) lebih-lebih Burdah, semua memuji-muji Rasulullah semenjak sebelum lahir sampai lahir, sampai diasuh oleh Sayyidah Halimah Assa'diyyah.
Ketika (beliau Nabi Muhammad) sedang bermain bersama teman-temannya kemudian datang Malaikat membedah dadanya, membersihkan hal-hal negatif dan (selanjutnya) diisi dengan hal-hal yang positif.
(Juga) sampai masa muda. Ketika (beliau) mendamaikan suku Quraisy yang hampir perang saudara gara-gara berebut meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya setelah ka'bah direnovasi. Kemudian Abu Jahal memberi julukan "Al-Amin" kepada Rasulullah. Itu semua kejadian sebelum menjadi Nabi.
Bahkan arti kata Kitab Injil itu (berarti) "berita gembira"; "busyro" yang dibawa oleh Sayyidina Isa Al-Masih, yaitu berita bahwa akan datang Nabi Faroqlitus (Catatan:jika yang dimaksud adalah farolitos, maka sangat mungkin punya arti "Nabi yang Bercahaya"), Nabi terakhir yang membawa misi rahmat lil 'alamin.
Jadi tidak ada ulama, kiai yang saya tahu berani menceritakan Nabi dengan lelucon seakan-akan manusia biasa yang sama dengan manusia lain, semenjak lahir sampai wafat.
Saya sendiri takut, merasa ngeri tidak mendapat syafaatnya. Kita ini siapa? Apa yang kita banggakan? Kita menjadi mulia karena menjadi umatnya. Semua Ulama sepakat bahwa Nur Muhammad itu ashlul wujud.
Nur Muhamad-lah Allah menciptakan alam semesta: surga, neraka, Lauh Mahfudz, Qolam, Mu'jizat para nabi, Karomah para Wali, (semua) bersumber dari Nur Muhamad. Tanpa Nur Muhamad alam semesta ini tidak akan ada. Nur Muhamad sebagsi Nuqtoh Markaziyah (:central point) yang menjadi Tajalli Syuhudi Dzat Allah.
Kemudian lahir proses Tajalliyat, Tanazzulat, Ta'ayyunat Asma-Asma Allah Al-Husna, maka jadilah alam semesta ini termasuk kita, manusia. Wallahu A'lam."
Demikian pesan Kiai Said Aqil Siroj, Pengasuh Pesantren Al-tsaqofah, Jakarta.