Kiai Said Aqil: Dedikasi Kiai Hasyim untuk NU Luar Biasa
Jakarta; Inna lillahi wa inna ilayhi raaji'un. Warga Nahdliyyin sangat kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, KH Ahmad Hasyim Muzadi, yang berpulang pada Kamis (16/3/2017) pagi tadi. Sosok panutan, menjadi Ketua Umum PBNU dua periode (1999-2005, 2016-2010) yang telah banyak meninggalkan uswah hasanah.
“Dedikasinya untuk Nahdlatul Ulama sangat luar biasa dan tidak pernah surut. Kiai Hasyim merupakan sosok tokoh NU, yang berkhidmah sejak dari tingkat ranting hingga Pengurus Besar. Kematangan organisasi, pengabdian sekaligus kepemimpinan beliau tidak diragukan lagi,” tutur KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU, sebelum ziarah ke makam almarhum KH Hasyim Muzadi, di kompleks pemakaman Pesantren Al-Hikam 2 Depok.
“Saya menyaksikan sendiri bagaimana kiprah dan dedikasi beliau ketika mengayomi ummat, mendampingi warga nahdliyyin dan mengurus Nahdlatul Ulama. Kiai Hasyim, bagi saya tidak sekedar sosok pemimpin, tapi menjadi sahabat yang baik,” tutur Kiai Said, Pengasuh Pesantren Tsaqafah Ciganjur, Jakarta.
Selama sepuluh tahun, Kiai Said mendampingi almahum, ketika berkhidmat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ketika itu, Kiai Hasyim menjadi Ketua Umum Nahdlatul Ulama. “Terlebih lagi beliau meneruskan tongkat estafet kepemimpinan NU dari Gus Dur, itu bukan perkara mudah, namun dapat beliau lalui dan jalankan dengan baik,” kenangnya.
“Semasa beliau, banyak perbaikan dan pengembangan di Nahdlatul Ulama. Pada masa kepemimpinan beliau, saya sering bertugas untuk mewakili beliau, khususnya di negara-negara Timur Tengah.
“Pergaulan beliau sangat luas dan luwes. Kiai Hasyim bukan hanya milik nahdliyyin saja, namun juga aset bangsa ini, bahkan dunia. Ulama dari berbagai negara mengenal baik Kiai Hasyim karena diplomasinya membawa misi NU,” kata Kiai Said.
Sampai sekarang, Kiai Said masih ingat betul teladan, gagasan dan tindakan almarhum semasa menjadi Ketua Umum PBNU. “Ingatan itu masih terasa jelas, betapa hubungan dengan beliau tidak sekedar interaksi organisasi, namun persahabatan yang tulus dan pengabdian ikhlas untuk negeri ini”.
“Atas nama PBNU dan Nahdliyin, saya turut berduka cita dan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Kiai Hasyim, juga menyampaikan penghargaannyang setinggi-tingginya atas jasa-jasa beliau selama ini. Semoga beliau mendapatkan maghfirah dan lempang jalan cahaya menuju Allah Swt,” kata Kiai Said, yang secara khusus menyempatkan ziarah ke makam seniornya itu, sore tadi. (adi)