Kiai NU, PKB, MUI dan Wawali Kota Batu Siap Antar Gumelar-Rudi Menuju Among Tani!
Calon Walikota Batu Firhando Gumelar terus mendapatkan dukungan dan restu dari berbagai elemen di Kota Batu. Termasuk para alim ulama dan juga politisi senior di Kota Batu. Restu dan dukungan itu diberikan kepada Firhando Gumelar saat ia silaturahmi dan sowan ke tokoh di Kota Batu pada Kamis 10 Oktober 2024.
Ketiga orang tersebut adalah Wakil Walikota Batu 2007-2012 Budiono, Kiai sepuh NU Kota Batu pengasuh Ponpes Darul Mutaalimin KH Abdullah Tohir, dan KH M. Sodik pengasuh ponpes Hidayatul Mubtadiin yang sekaligus Jajaran Syuriah PCNU Kota Batu.
Firhando Gumelar datangi tiga tokoh tersebut didampingi oleh Ketua tim Koalisi GURU Didik Mahmud dan Pengasuh Pondok Pesantren Mafatihul Muhtadin, Kota Batu, KH. M. Samsul Hidayat. Tokoh pertama yang dikunjungi oleh Firhando Gumelar adalah pengasuh Ponpes Darul Mutaalimin KH Abdullah Tohir di kediamannya.
Dalam pertemuan tersebut, Firhando Gumelar meminta doa, restu, dan masukan-masukan untuk penyelarasan program serta visi misinya. Tak hanya itu, kegiatan silaturahmi ini merupakan kesempatan emas dalam memperkuat serta mempererat hubungan dan sinergi dalam mengoptimalkan pelayanan agama kepada masyarakat Kota Batu ketika Firhando Gumelar menjadi Walikota Batu nantinya.
Silaturahmi itu berlangsung dengan penuh keakraban dan kebersamaan dengan saling bertukar pandangan dalam upaya memperkuat sinergi dalam rangka memajukan serta mengoptimalisasi perkembangan agama Islam di Kota Batu.
Apalagi dalam salah satu programnya, Firhando Gumelar ingin membawa para siswa-siswi di Kota Batu yang memahami ilmu agama secara mendalam termasuk penghafal quran untuk bisa mendapatkan pendidikan agama yang lebih tinggi di luar negeri.
Dalam pertemuan tersebut, KH Abdullah Tohir yang juga Ketua MUI Kota Batu sangat senang dengan persona, program, dan target kerja Firhando Gumelar. Bahkan ia sempat berceletuk Firhando Gumelar ini mirip sekali dengan Walikota Batu 2007-2017 Eddy Rumpoko. Dari fisik, pembawaan persona, gaya bicara, hingga gesture tubuh. Ia berharap Gumelar bisa menang dan meniru sisi positif dari Eddy Rumpoko.
"Wah ini bener kayak Pak ER ya. Dulu kalau Pak ER foto sama saya, fisiknya sama dan persis. Ya Allah, bismillah ya mas," kata KH Abdullah.
Setelah dari kediaman KH Abdullah Tohir, Firhando Gumelar langsung silaturahmi ke kediaman Budiono, Wakil Walikota Batu periode 2007-2012. Wakil Walikota periode pertama Eddy Rumpoko. Gumelar datang langsung ke rumah Budiono, ia mencium tangan dan meminta restu serta doa dalam Pilkada Kota Batu 2024.
Dalam perbincangan yang santai dan penuh kehangatan, Gumelar disuguhi teh serta kudapan bakpia durian serta talas goreng dengan filosofi diharapkan Gumelar ketika menjabat jadi walikota nantinya tidak perlu mengejar pujian orang, tidak perlu terkesan dengan harta, tidak perlu mengejar status sosial yang keren, hanya bertanggung jawab kepada Allah SWT serta bertumbuh dan bermanfaat untuk orang lain.
Dalam pertemuan tersebut, Budiono menyampaikan bahwa Kota Batu ini harus segera dilakukan regenerasi kepemimpinan. Sebab dengan sumber daya yang mumpuni, topografi yang unik, serta panorama yang memanjakan mata, Kota Batu seharunya bisa jauh lebih maju dari saat ini. Apalagi Eddy Rumpoko sudah menjadikan Batu sebagai kota wisata, maka tugas dari Firhando Gumelar nantinya adalah membawa kota wisata itu naik kelas.
Menurutnya, banyak sekali masyarakat di Kota Batu yang sudah bosan dengan rezim-rezim lama. Tidak ada perubahan masif dan berarti di Kota Batu. Maka, masyarakat Kota Batu ingin ada pemimpin baru yang membawa segudang ide dan program untuk menjadikan Batu lebih menarik dan sejuk kembali.
Sehingga ekonomi masyarakat Kota Batu juga bisa naik. Karena semua pembangunan yang dilakukan di Kota Batu dampaknya adalah peningkatan sumber daya manusia, ekonomi, tanpa melupakan keselarasan dengan alam di Kota Batu.
Budiono yang juga merupakan Mantan Ketua Tanfidz DPC PKB Kota Batu titip kepada Mas Gum untuk menyelesaikan masalah sampah. Ia kurang setuju dengan keputusan bahwa sampah harus sepenuhnya dikelola oleh masyarakat. Pemkot melalui dinas terkait-lah yang harus bertanggung jawab untuk menjadikan Kota Batu bersih dari sampah.
Banyak sekali cara yang bisa ditempuh, dan biasanya orang baru yang bisa merealisasikan, sebab tidak punya beban yang harus dipikul selain janji dan amanah rakyat. Ia juga memberi restu dan siap mengantarkan Firhando Gumelar menuju Among Tani.
"Saya titip masalah sampah. Bagi saya jika sampah dikelola desa itu tidak betul, harus diupayakan Pemkot Batu sendiri yang handle. Jika begini terus, nanti akan jadi masalah baru bagi desa dan masyarakat. Batu harus dikelola dengan baik. Potensinya sangat besar. Apalagi APBD kita sudah sampai Rp1 triliun lebih. Saya kok yakin Mas Firhando Gumelar ini yang memang dibutuhkan oleh Batu saat ini ya. Kita antar Mas Firhando ke Among Tani. Bismillah," kata Budiono.
Setelah berpamitan dari kediaman Budiono, Firhando Gumelar langsung menuju ke rumah KH M. Sodik pengasuh ponpes Hidayatul Mubtadiin. Di kediaman tersebut, Firhando Gumelar juga melaksanakan salat zuhur sebelum silaturahmi dengan Kiai M. Sodik. Dalam silaturahmi di kediaman KH M Sodik, Firhando meminta restu kepada beliau, dan harus melakukan apa saja untuk bisa memakmurkan masyarakat Kota Batu tanpa melupakan garis-garis agama.
Pertemuan tertutup selama 1 jam itu membahas banyak hal strategis untuk meraih kemenangan mutlak serta penyelerasan program antara Gumelar-Rudi dengan pondok-pondok pesantren. Pasca pertemuan, Firhando Gumelar mengaku sangat terhormat bisa silaturahmi dan diterima secara terbuka dengan tokoh-tokoh penting di Kota Batu.
Firhando merasa banyak sekali ilmu yang ia serap dan akan diselaraskan dengan visi-misinya. Hampir semua tokoh memiliki pandangan yang sama, yakni ingin Kota Batu naik kelas dengan perubahan-perubahan di banyak sisi.
"Alhamdulillah, saya tidak menyangka bahwa saya yang anak muda ini dan selalu dianggap ora ori Kota Batu diterima dengan baik dan diberikan banyak sekali ilmu yang bermanfaat dari beliau semua. Beliau semua adalah guru saya dalam membangun Kota Batu. Kota Batu adalah kota masa kecil saya, saya ingin mengembalikan memori masa kecil yakni Batu yang sejuk, tertata, nyaman, terbuka untuk semua, heterogen, dan pastinya harus naik kelas," katanya.
Firhandi yakin semua pemimpin pendahulu di Kota Batu memiliki program terbaik yang bisa diteruskan. “Mereka semua guru saya. Almarhum Pak Imam Kabul dan Pak Eddy Rumpoko, Bu Dewanti, hingga Pak PJ Aries Agung memiliki segudang visi misi untuk memajukan Kota Batu. Semua hal baik yang sudah dicetak di Kota Batu harus diberdayakan terus, karena sejatinya menjadi kepala daerah itu adalah pembangunan berkelanjutan.”
“Bismillah semuanya lancar dan mohon doa dan dukungannya, kami maju di Kota Batu untuk mengabdi. Meskipun dihujat sana sini, dianggap masih anak kecil, masih arek wingi sore, bukan ori Kota Batu, ndak papa saya terima. Insya allah niat saya benar-benar tulus untuk kota masa kecil saya ini," tutup Firhando.