Pesan Kiai Maimun: Cinta Indonesia, Cinta Keberagaman
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Maimun Zubair mengingatkan agar para kiai pimpinan pondok pesantren selalu menanamkan hubbul wathon atau rasa cinta tanah air kepada para santrinya.
Hal itu dikatakan Mbah Maimun, panggilan akrab KH Maimun Zubair, di hadapan 300 kiai muda se-Jawa Tengah dalam acara Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (Wali), Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (2/12/2017).
Dalam ceramahnya Mbah Maimun menyampaikan bahwa mempunyai semangat kebangsaan sangatlah penting, termasuk bagi orang Muslim.
"Saya berharap agar kamu yang hadir saat ini selalu tanamkan pada dirimu dan pondokmu selalu cinta tanah air NKRI ini," ungkap Mbah Maimun, dikutip ngopibareng.id, Ahad (3/12/2017).
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, ini juga mengatakan bahwa bangsa Indonesia sangat kaya akan budaya dan adat istiadat. Maka dari itu, ia berpesan kepada para kiai muda ini untuk menghormati keragaman budaya dan adat istiadat.
"Indonesia ini kaya dari budaya dan istiadat maka dari itu, kita yang hadir saat ini agar selalu menghormati keberagaman yang dimiliki Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Wali KH Anis Maftuhin mengatakan, kegiatan yang bertajuk Multaqa Kebangsaan oleh Forum Silaturrahim Kiai Muda (FSKM) se-Jawa Tengah yang digelar di pesantrennya ini mengambil tema "Meneguhkan semangat ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, basyariyah untuk keutuhan NKRI"
Salah satu rangkaian acara yang digelar adalah "Ngaji Jurnalistik" sebagai strategi dan teknik dakwah di era digital untuk generasi milenial.
Adalah sebuah fakta tidak bisa dihindarkan lagi bagi kiai muda bahwa mereka harus melek terhadap media sosial dan media digital.
"Namun demikian, sejauh ini kiai muda masih memiliki keterbatasan. Untuk itu, perlunya dilakukan pelatihan-pelatihan," kata Kiai Anis.
Hadir juga dalam acara ini Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Condro Kirono, ulama dari Suriah Syaikh Umar Muhammad Rojab Dieb, Mufti Damaskus Syaikh Mahmud Syahadah dan anggota DPR RI M Arwani Thomafi serta 300 kiai muda pengasuh Ponpes se-Jawa Tengah. (adi)