Kiai Kampung Minta Bagi Sembako di Hari Kesetiakawanan Tidak Bermuatan Pilgub
Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) meminta Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 yang akan diselenggarakan di Surabaya pada 20 Desember tidak dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.
"Kami tidak menolak ada HKSN di Jatim, tapi diharapkan untuk tidak mempolitisasinya karena ini berkaitan dengan uang rakyat," ujar Koordinator FK3JT KH Fahurrozi kepada wartawan di Surabaya, Selasa 5 Desember 2017.
Peringatan HKSN yang direncanakan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo tersebut, kata dia, terdapat kegiatan membagikan paket sembilan bahan pokok (sembako) sehingga diharapkan tidak ada kegaduhan.
"Ini sangat rawan dipolitisasi karena yang menjadi pelaksananya adalah Kementerian Sosial, yang menterinya maju sebagai salah satu bakal Calon Gubernur Jatim," kata Gus Fahrur, sapaan akrabnya.
Untuk menghindari sangkaan kurang baik, para Kiai kampung meminta Khofifah Indar Parawansa mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial sehingga masyarakat mendapat jaminan bahwa tak ada unsur kampanye dalam HKSN kali ini.
Lokasi HKSN yang digelar di Jawa Timur juga sangat aneh karena Menteri Sosial saat sedang mencalonkan diri sebagai calon gubernur. Apalagi HKSN sarat dengan bagi-bagi sembako.
Selain itu, para Kiai kampung se Jawa Timur ini juga mengingatkan Khofifah agar mendengarkan apa yang menjadi masukan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang menyampaikan bahwa tugas seorang Mensos adalah mengurusi kemanusiaan.
Apalagi, lanjut dia, posisi sebagai seorang Mensos sangat strategis dalam Kabinet Kerja sehingga dibutuhkan konsentrasi dan pemikirannya tak bercabang dengan kepentingan lain.
"Masukan Pak JK yang menyarankan Khofifah mundur agar fokus terhadap pencalonannya sebagai bakal Cagub Jatim sudah sangat tepat. Alangkah baiknya masukan itu diterima," katanya.
Dalam kesempatan ini, para Kiai kampung se Jawa Timur juga minta Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja Mensos yang ternyata hanya fokus di Jawa Timur. "Padahal Indonesia ini sangat luas. Jangan hanya karena mencalonkan diri di pilgub maka bantuan fokus di Jatim. Saya kira ini uang rakyat, jangan dibagi-bagi dengan dalih kepentingan politik," kata Gus Fahrur.(*)