Kiai Husein Muhammad: Kita Mau Ke Mana?
KH Husein Muhammad kali ini, mengajak kita merenung akan eksistensi kita sebagai manusia. Manusia yang diciptakan Sang Pencipta.
"Kita mau ke mana?" suatu pertanyaan yang mendalam. Inilah tausiyah Kiai Husein Muhammad:
Para filsuf mengatakan bahwa kehadiran atau keberadaan kita di dunia ini adalah proses keterlemparan. Manusia tidak pernah tahu dan mengerti mengapa ia ada/hadir di sini di tempat ini.
Filsuf Arab, Abdurrahman Badawi mengatakan : "Tiba-tiba saja kita ada di sini. Dan tiba-tiba saja kita akan meninggalkan dunia ini. Mereka kemudian tak henti-hentinya memikirkan mau kemana manusia sesudah kehidupan ini?. Dan apa yang harus mereka lakukan dalam hidup ini.
Berbeda dengan mereka, para ulama Islam dan kaum Muslimin dengan tegas menjawab: “Inna Lillah wa Inna Ilaihi Raji’un”. (Kita ini miliki dan diciptakan Allah dan kita akan kembali kepada-Nya).
“Wa Ilaihi Yurja’u al-Amru Kulluh” (Dan kepada-Nyalah segalanya akan kembali).
Lalu Allah menyuruh kita menjalani hidup ini sebaik-baiknya dan kelak, ketika kembali di hadapan Allah, kita akan dimintai pertanggungjawaban secara sendiri-sendiri atas segala yang kita kerjakan selama hidup di dunia.
Allah berfirman dalam Al-Quran.
وقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(Q.S. al-Taubah, [9]:105).
Di tempat lain Allah mengatakan:
ان السمع والبصر والفؤاد كل اؤلءك كان عنه مسؤلا
Sesungguhnya, telinga, mata dan hati, masing-masing akan dimintai pertanggungjawabannya”.
Pilihan Socrates
Siapa yang tidak mengenal Socrates, Filsuf besar, Plato dan yang mati diracun penguasa itu, gara-gara si penguasa tak bisa menjawab pertanyaannya yang membuatnya jengkel dan marah?.
Ada cerita menarik tentang dia. Konon, ketika sudah waktunya menikah, dia memilih perempuan paling bodoh dan paling menjengkelkan. Ketika ditanya temannya : Mengapa mencari perempuan seperti itu?.
Socrates menjawab : “Agar aku terbiasa menghadapi orang-orang bodoh dan bisa bersabar melayani orang-orang yang berkelakuan buruk, baik dari kalangan masyarakat umum maupun orang-orang yang punya status social yang terhormat”.
Nah siapa di antara para jomblo yang mau mengikuti jejak Socrates?. Ayo ngacung?.
13.11.19
HM
Advertisement