Kiai Husein Muhammad: Berpolitik, Jangan Pelihara Dendam
"Seyogyanya kita bekerja sungguh-sungguh untuk mengembangkan secara terus menerus pengetahuan tentang "orang lain", dan melakukan transformasi sosial, kebudayaan dan politik melalui tradisi kita, demi keadilan dan kemanusiaan," tutur KH Husein Muhammad.
"Orang terhormat niscaya bersikap tenang, berpikir jernih dan mampu mengendalikan emosi yang bergolak. Ia tidak akan bersikap arogan dan memelihara dendam," pesannya selanjutnya, di akun facebooknya, dikutip ngopibareng.id, Kamis 18 April 2019.
Sementara itu, Kiai Husein Muhammad pun mengingatkan kita pada pandangan politik pembaru Islam dari Mesir, Muhammad Abduh:
Syeikh Muhammad Abduh, pembaru Islam terkemuka, sangat membenci praktik-praktik politik pada zamannya. Mendengar kata politik membuatnya trauma. Ia mengatakan :
قال الشيخ محمد عبده : اعوذ بالله من السياسة ومن لفظ السياسة ومن معنى السياسة ومن كل حرف يلفظ من كلمة السياسة ومن كل خيال يخطر ببالى من السياسة ومن كل ارض تذكر فيها السياسة ومن كل شخص يتكلم او يتعلم او يجن او يعقل فى السياسة ومن ساس يسوس وساءس ومسوس. ان هذه السياسة كانها الشجرة التى تخرج فى اصل الجحيم. طلعها كانها رؤوس الشياطين فانهم لاكلون منها فمالؤن منها البطون.
"Aku berlindung kepada Allah dari politik, dari kata politik, dari makna politik, dari tiap huruf pada kata/kalimat politik, dari bayangan kata politik yg melintas di hatiku, dari tiap bumi yang di dalamnya disebut politik, dari setiap orang yang bicara dan belajar politik atau yg gila politik atau yg pinter politik, dari kata "saasa", "yasusu", "sais" dan "masus". Politik ini bagaikan pohon keluar dari dasar neraka. Pucuk daunnya bagaikan kepala setan. Mereka makan darinya dan tidak pernah kenyang".
Mengapa demikian sikap Muhammad Abduh?. Menurut Anton, karena politik telah membekukan agama. Demikian Kiai Husein Muhammad, mengutip kitab Ibnu Rusyd wa Falsafatuhu dan teks dialog antara Abduh dan Farah Anton, tulisan Farah Anton, hlm. 252. (adi)
"Orang terhormat niscaya bersikap tenang, berpikir jernih dan mampu mengendalikan emosi yang bergolak. Ia tidak akan bersikap arogan dan memelihara dendam," kata Kiai Husein Muhammad.
Advertisement