Kiai Hasan Sahal: Boleh Membesarkan Kuburan Wali-wali, Tapi...
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) KH. Hasan Abdullah Sahal berpesan kepada seluruh umat Islam khususnya Alumni Gontor untuk selalu menegakkan nilai-nilai para Wali dan Sultan.
“Nilai-nilai para wali, nilai-nilai para sultan di Indonesia harus ditegakkan. Boleh membesarkan kuburan wali-wali, tapi jangan mengubur nilai-nilai yang pernah diajarkan wali-wali. Jangan sampai hanya besar kuburannya, namun mati nilai-nilai yang pernah diajarkannya,” pesan Kiai Hasan.
Kiai Hasan secara tegas mengatakan, meskipun dunia hancur, Alumni Gontor tetap harus mendidik. Walaupun pintu maksiat dibuka lebar, maka pintu surga pun terbuka lebar untuk para Muslimin.
“Meskipun dunia ini rusak, kita harus tetap mendidik, meskipun dunia ini hancur, kita harus tetap mendidik. Di saat pintu-pintu kemaksiatan dibuka lebar di masyarakat, dan pintu-pintu neraka menganga lebar, namun di situlah pintu surga terbuka lebar untuk kita para Muslimin,” tegas Pimpinan Gontor itu.
Menegakkan Benang Basah
Kiai Hasan menambahkan bahwa ada istilah “menegakkan benang basah” yang artinya melakukan pekerjaan yang sangat sulit.
“Pekerjaan kita sebagai dai adalah menegakkan benang basah di tengah masyarakat yang modern ini. Kalau kamu hanya bisa menegakkan barang yang sudah tegak, maka tidak usah ke Gontor, tidak usah mengaku alumni Gontor. Memang sangat sulit menghadapi era kebinatangan yang modern ini, binatang tapi modern, modern tapi binatang,” tekan Kiai Hasan.
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) KH. Hasan Abdullah Sahal memberikan pesan dan nasihat dalam acara pelantikan Pengurus Baru Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor cabang Gresik periode 2021 – 2026. Acara ini bertempat di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik, Ahad 20 Jumadal Akhir 1443 bertepatan dengan 23 Januari 2022.