Untuk itulah diperlukan upaya untuk melawan narasi-narasi negatif itu dengan cara yang sama. Nantinya, sejumlah Romo Kyai akan diminta petuah dan nasehatnya tentang isu-isu aktual, kemudian disebarkan menggunakan teknologi digital yang ada. "Makanya kami gandeng akademisi dan generasi muda. Jadi kontennya dari Romo Kyai, nanti hasilnya diolah oleh kampus dan generasi muda untuk disampaikan pada masyarakat," pungkasnya. Sementara itu, Ganjar sendiri mendukung penuh usulan Romo Kyai dan akademisi itu. Menurutnya, ulama dan akademisi Jateng sudah berinisiatif untuk bicara persoalan bangsa dan membahas kondisi-kondisi kekinian dengan terbuka. "Mereka merespon keprihatinan pada sektor pendidikan, idiologi angsa dan negara. Beliau-beliau ingin memberikan kontribusi dan mudah-mudahan rekomendasi yang disampaikan ini bisa kami jadikan panduan dalam menyusun kebijakan," katanya. Ganjar juga mendukung cara yang digunakan para Romo Kyai dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu. Mereka siap memenuhi media sosial dan dunia maya dengan narasi-narasi positif guna menyebarkan kebaikan dan melawan paham-paham radikal. Pola komunikasinya lanjut Ganjar juga sudah dipikirkan. Kontennya disiapkan dari Romo Kyai, metode dan metodologinya dari kampus. "Sebenarnya banyak ulama juga netijen yang aktif di medsos, maka ini akan menarik. Kontennya sederhana, menarik dan dengan pesan yang adem, ayem, nyemangati serta berisi narasi positif. Nilai-nilai kebaikan itu penting untuk kita angkat, kalau tidak maka ceritanya hanya hatters semuanya. Ini bagus, akan kita dukung," pungkasnya. Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah