Khutbah Idul Fitri Singkat, Ini Konsep Kiai Husein Muhammad
Idul Fitri 1441 H kebetulan masa pandemi COVID-19, sehingga tidak memungkinkan pelaksanaan Shalat Id di masjid atau pun di lapangan. Baik ulama di Indonesia, maupun ulama Al-Azhar, juga ulama di Arab Saudi menganjurkan agar umat Islam melaksanakan Shalat Id berjamaah di rumah.
Terkait hal itu, KH Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren Darul Tauhid Arjawinangun Cirebon, menulis khutbah Idul Fitri secara singkat. Hal itu bisa digunakan untuk keperluan Shalat Idul Fitri berjamaah di rumah masing-masing. Berikut ini:
Sejumlah teman meminta aku menulis khutbah idul Fitri singkat. Inilah isinya (di luar pendahuluan).
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
"Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari entitas/sumber yang sama, dan dari padanya Allah menciptakan pasangannya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan : laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan atas nama-Nya kamu saling memberi, dan (jagalah) hubungan saling menyambung tali persaudaraan antar manusia. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".
Ayat al-Qur'an di atas menunjukkan bahwa semua manusia adalah saudara, berasal dari satu sumber. Oleh karena itu harus saling menyayangi.
ارحموا من فى الارض يرحمكم من فى السماء
Sayangilah siapapun yang ada di muka bumi ini, Allah niscaya akan menyayanginya"
Bagaimana bentuk dan teknis Silaturrahim itu?. Ibnu Abidin al-Hanafi, penulis kitab Radd al-Muhtar ala ad-Dur al-Mukhtar, sebuah buku tentang yurisprudensi Islam dalam mazhab Hanafi menyampaikan beberapa alternatif :
صِلَةُ الرَّحِمِ وَاجِبَةٌ وَلَوْ كَانَتْ بِسَلَامٍ وَتَحِيَّةٍ وَ هَدِيَّةٍ وَ مُعَاوَنَةٍ وَ مُجَالَسَةٍ وَ مُكَالَمَةٍ وَ تَلَطُّفٍ وَ إِحْسَانٍ وَإنْ كَانَ غَائِبًا يَصِلُهُمْ بِالْمَكْتُوبِ إِلَيْهِمْ فَإِنْ قَدَرَ عَلَى السَّيْرِ كَان أَفْضَلَ
"Menyambung silaturahim (tali persaudaraan) adalah sangat penting meskipun hanya dengan mengucapkan salam, memberi hadiah, memberi pertolongan, saling menyapa, bersikap ramah dan berbuat baik. Kalau seseorang yang hendak disilaturahmi berada di lain tempat cukup dengan berkirim surat, namun akan lebih afdol jika dia bisa berkunjung untuk menemuinya”.
Nabi Saw bersabda :
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رض قَالَ: لَقِيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص فَبَدَرْتُهُ اَخَذْتُ بِيَدِهِ وَ بَدَرَنِى فَاَخَذَ بِيَدِى فَقَالَ: يَا عُقْبَةُ، اَلاَ اُخْبِرُكَ بِاَفْضَلِ اَخْلاَقِ اَهْلِ الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ؟قال بلى يارسول الله. قال: تَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ وَ تُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ وَ تَعْفُوْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ. اَلاَ وَ مَنْ اَرَادَ اَنْ يُمَدَّ فِى عُمُرِهِ وَ يُبْسَطَ له فِى رِزْقِهِ فَلْيَصِلْ ذَا رَحِمِهِ. الحاكم 4: 178
"Dari Uqbah bin Amir : Suatu hari aku bertemu Rasulullah Saw. Aku segera menghampiri dan memegang tangannya dan beliau segera menghampiriku dan memegang tanganku. Beliau mengatakan "Uqbah, apakah kamu ingin aku beritahu akhlak yang lebih utama penghuni dunia dan penghuni akhirat?. "Tentu saja, wahai Nabi". Nabi mengatakan : "1. Menjalin kembali hubungan persaudaraan yang putus. 2. Menyantuni orang yang menolak memberimu. 3. Memaafkan orang yang menganiayamu. Ingatlah, siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan dianugerahi banyak rizki, maka hendaklah silaturrahim".
23.05.2020
HM/22.05.2020
Advertisement