Khofifah: WFH-nya ASN Karena Covid-19 Harusnya Bikin Produktif
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 yang dialami provinsi Jatim seharusnya membuat aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jatim lebih produktif.
Dia ceritakan anaknya yang berkerja di sebuah lembaga luar negeri yang harus bekerja dari rumah (work from home/WFH) justru makin sibuk daripada ketika situasi normal sebelum pandemi.
“Nah, idealnya ASN kita yang bekerja di rumah makin produktif, karena mereka menjadi sangat dekat dengan anggota keluarga,” kata Khofifah dalam Rapat Inovasi dan Program Strategis Perangkat Daerah, Minggu 24 Januari 2021, sesuai rilis yang diterima Ngopibareng.id.
Menurutnya, Pandemi Covid-19 harusnya mengubah pola pikir dan pola kerja ASN agar tetap produktif mengabdikan kebaikannya untuk pembangunan negeri. Khususnya untuk provinsi seluas Jawa Timur.
Perubahan pola pikir itu justru akan meningkatkan kreativitas, produktivitas dan inovasi para ASN. Meski begitu, ia memuji beragam inovasi yang telah dilakukan oleh ASN Pemprov Jatim sejauh ini.
“Saya melihat inovasi yang akan dilakukan Kepala OPD pada 2021 ini sangat baik. Tentu itu berasal dari kerja dan pemikiran yang dimiliki tenaga ASN kita. Inovasi yang baik, berarti baik pula kinerja ASN kita,” ujarnya.
Khofifah berharap, implementasi hasil inovasi itu bisa berlangsung baik. Sehingga kebaikan itu bisa menetes dalam pembangunan yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat Jatim.
Khofifah mencontohkan sejumlah inovasi yang sudah dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Jatim di tengah segala keterbatasan yang muncul akibat Pandemi Covid-19.
Ada beragam inovasi yang memanfaatkan internet (online/daring). Di antaranya layanan E-Satya, E-Presensi, E-Superdana, Klinik Konsultasi Karier ASN, Digital Signature, juga Asessment Online.
Sementara itu, Nurkholis Kepala BKD Jatim mengatakan, inovasi lain yang dilakukan BKD antara lain e-Mutasi Jabatan Pelaksana, e-Cuti, Surat Dinas Elektronik, Sistem Informasi PPPK, dan Rapid Asessment Jabatan Pelaksana.
Namun, di tengah beragam inovasi itu, BKD Jatim yang menangani 78.351 tenaga ASN di lingkungan Pemprov mengalami kendala. Ada 2.521 ASN yang akan memasuki usia pensiun pada 2021 ini.
Mereka yang akan pensiun terutama berasal dari unsur pejabat struktural, pejabat fungsional, dan tenaga teknis. Termasuk di antaranya yang juga penting adalah guru, tenaga kesehatan, serta pejabat pelaksana.
Setidaknya ada 17 pejabat Eselon II, 70 pejabat Eselon III, dan 115 pejabat Eselon IV yang masuk usia pensiun sampai 1 Maret mendatang. Demikian halnya kebutuhan guru yang belum merata di Jatim.
Demi mengisi kekosongan ASN yang akan pensiun, tahun ini BKD Jatim mengajukan 16.398 formasi seleksi ASN. Antara lain 1.586 CPNS dan 14.812 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).