Khofifah Minta Evakuasi 284 Mahasiswa Jatim di Wuhan Satu Pesawat
Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berupaya agar evakuasi mahasiswa Jatim dari Wuhan, bisa dilakukan dalam satu pesawat. Pemprov mencatat sedikitnya terdapat 284 mahasiswa asal Jatim yang terkunci di kota asal virus corona itu.
"Saya juga mengupayakan kepada Bu Menlu, agar mahasiswa asal Jawa Timur bisa diprioritaskan mendapatkan pesawat yang sama. Agar bisa lebih efektif untuk langsung mendarat di Juanda," ujarnya, Rabu, 29 Januari malam.
Menurut Khofifah, jika evakuasi berlangsung dalam satu pesawat akan lebih memudahkan proses skrining kesehatan, oleh pihak KKP Juanda dan dinkes, setibanya di Juanda.
"Begitu tiba di Juanda alat body Thermal Scanner akan mendeteksi suhu badan. Kalau ditemukan suhu badan 38 derajat atau di atasnya akan dibawa ke ruang transit isolasi yang ada di juanda," terang Khofifah.
Pun jika harus dirujuk, pemerintah provinsi sudah menyiapkan ruang solasi di tiga rumah sakit. Yakni RSUD Dr. Soetomo (Surabaya), RS Saiful Anwar (Malang), dan RS Soedono (Madiun).
"Mahasiswa yang benar-benar sehat nantinya baru akan dipulangkan bersama keluarganya," tandasnya.
Sebelumnya, Khofifah, menerima kunjungan para orang tua mahasiswa asal Jatim yang menepuh pendidikan di Cina, bertempat di Gedung Grahadi Surabaya. Mereka meminta kepada Khofifah untuk mengupayakan proses evakuasi sebelum ada mahasiwa yang terjangkit virus corona.
"Begitu tiba di Juanda alat body Thermal Scanner akan mendeteksi suhu badan. Kalau ditemukan suhu badan 38 derajat atau diatasnya akan dibawa ke ruang transit isolasi yang ada di juanda," terang Khofifah.
Lanjut Khofifah, kalau memang harus di rujuk, pemerintah provinsi sudah menyiapkan ruang isolasi di tiga rumah sakit. Yakni RSUD Dr. Soetomo (Surabaya), RS Saiful Anwar (Malang), dan RS Soedono (Madiun).
"Mahasiswa yang benar-benar sehat nantinya baru akan di pulangkan bersama keluarganya," tandasnya.
Sebelumnya Khofifah, menerima kunjungan para orang tua mahasiswa asal Jawa Timur yang menepuh pendidikan di Cina, bertempat di Gedung Grahadi Surabaya.
Para orang tua meminta kepada Khofifah untuk segera mengupayakan proses evakuasi sebelum ada mahasiwa yang terjangkit novel corona virus.