Khofifah Tunjuk Unusa Membagi Titik Pendampingan Program OPOP
Program One Produk One Pesantren (OPOP) yang digagas oleh Pemerintah Jawa Timur kini sudah merambah pada produk makanan dan minuman (mamin). Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, langsung menunjuk Universitas Surabaya agar membagi titik pendampingan program tersebut.
"Ini merupakan awal yang benar bagi OPOP. Sebab mamin menjadi komoditi ekspor terbesar ketiga saat ini dan komoditi yang diunggulkan di era 4.0 ini," ujar Khofifah saat meninjau training center OPOP di Univesitas Nahdlatul Ulama (Unusa), Kamis 27 Februari 2020.
Menurut Khofifah, langkah baik ini juga harus dibarengi dengan garansi produk yang halal bagi masyarakat.
"Maka dari itu Badan POM kapan hari berkunjung ke sini. Meskipun ada Badan POM Jatim, saya tetap berkoordinasi dengan kepala Badan POM pusat, Bu Eni, untuk melakukan pendampingan secara serius," jelasnya.
Untuk membagi titik mana yang harus mendapatkan pendampingan, Khofifah menunjuk Unusa agar mengatur hal tersebut. Karena Unusa yang sejak awal memiliki komitmen serius dengan mendirikan training center dan menyiapkan ekosistem OPOP.
"Titik-titik mana saja yang akan mendapatkan pendampingan, yang menentukan nantinya Unusa," papar Khofifah.
Khofifah menambahkan, ini merupakan langkah awal dari OPOP dalam merambah produk mamin. "Kita mulai dari sini dan akan melaju ke kilometer-kilometer berikutnya," tutupnya.
Advertisement