Khofifah Takjub dengan Ritual Almarhum Ki Manteb Soedharsono
Kita mungkin pernah menyaksikan pertunjukan wayang kulit. Namun, jarang ada orang yang tahu bagaimana cerita dan usaha yang dilakukan dalang dan para penabuh gamelannya sebelumnya pertunjukan wayang kulit digelar. Ada ritual-ritual khusus yang harus dijalankan sebelum wayang kulit digelar. Ritual ini berat dan makan waktu pula. Ini yang membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkesan dan terkenang sampai sekarang.
Jadi ceritanya, saat itu sebelum menjadi Gubernur Jawa Timur, Khofifah pernah diminta Gus Dur untuk menemui dalang Ki Manteb Soedharsono. Saat itu Gus Dur ingin mengundang Ki Manteb untuk gelar pertunjukan wayang kulit. Khofifah Indar Parawansa pun yang kemudian disuruh untuk menemui dalang Ki Manteb Soedharsono.
“Saya diminta Gus Dur menemui Ki Manteb. Saya menyampaikan pesan Gus Dur agar Ki Manteb mau memainkan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Semar Mbangun Kayangan," kata Khofifah di sela-sela pemberian Tunjangan Hari Raya kepada seniman beberapa waktu lalu.
Mendapat permintaan seperti itu dari Gus Dur, alangkah kagetnya Khofifah mendengar jawaban Ki Manteb Soedharsono saat itu. Saat itu Ki Manteb Soedharsono tak langsung mengiyakan permintan Gus Dur yang disampaikan oleh Khofifah itu.
"Ki Manteb bilang tidak cukup waktunya karena jarak pertunjukan 39 hari sedangkan sebelum pertunjukan, Ki Manteb Soedharsono harus puasa dulu 41 hari," kata Khofifah menirukan Ki Manteb Soedharsono saat itu.
Tak ingin mengecewakan Gus Dur yang sudah memintanya secara khusus lewat Khofifah, Ki Manteb Soedharsono pun mencari akal bagaimana agar bisa menggelar pertunjukan wayang kulit sesuai permintaan Gus Dur, tanpa melanggar ritual yang biasanya ia jalankan. Padahal sudah jelas waktunya tak cukup untuk melaksanakan puasa 41 hari padahal sisa waktu untuk menjalankan puasa hanya 39 hari.
Ki Manteb Soedharsono pun kemudian mencari akal. Agar bisa menggenapi puasanya menjadi 41 dengan sisa waktu 39 hari Ki Manteb Soedharsono melibatkan anak istrinya.
"Ki Manteb Soedharsono mengajak anak istrinya berpuasa agar bisa menggenapi 41 hari sebagai syarat sebelum gelar pertunjukan wayang kulit,” ujar gubernur.
Melihat cerita itu, kata Khofifah tidak banyak masyarakat yang tahu jika para seniman melakukan ritual untuk mengeksplor energinya sebelum pertunjukan. “Kita hanya tinggal menikmati pertunjukannya saja dan tidak tahu bagaimana proses untuk bisa menyajikan pertunjukan bukan hanya spektakuler tetapi memiliki ruh, sehingga penonton bisa menikmati keindahan yang dipentaskan,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan gubernur, saat berkunjung ke provinsi lain seperti Jakarta, kerap disuguhkan tari-tarian, tetapi menurutnya tidak seindah tarian dari Jawa Timur. “Maestro seniman Jawa Timur tidak hanya sekadar mengeksplor seninya saja, tetapi aspoek religinya juga dijalankan sehingga tari-tarian Jawa Timur seperti memiliki ruh,” ujarnya.
Advertisement