Khofifah Minta Warga Taati PSBB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat untuk menaati segala aturan dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diterapkan di Surabaya, Sidoarjo dan sebagian wilayah Gresik, 28 April-11 Mei 2020.
Khofifah menyampaikan, upaya ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di tiga daerah tersebut. Tercatat ada 386 kasus positif di Surabaya, 80 kasus di Sidoarjo dan 22 kasus di Gresik.
Tak hanya itu, ancaman penyebaran yang meluas masih cukup tinggi karena ada 2.681 pasien dalam pemantauan (PDP) di Surabaya, 172 PDP di Sidoarjo dan 130 PDP di Gresik.
"Kemudian ODP (orang dalam pemantauan) 18.350 se-Jawa Timur, dari jumlah itu Surabaya ada 2.278, Sidoarjo ada 662 dan 1.093 Gresik. Jadi Gresik cukup besar ODP-nya," katanya.
Karena itu, penerapan PSBB ini menjadi solusi utama yang bisa dilakukan dengan membatasi pergerakan warga untuk melaksanakan kegiatan di luar rumah kecuali bagi mereka yang mendapat pengecualian.
"PSBB tujuan utamanya menurunkan konfirmasi positif. Kedua adalah menurunkan PDP dan ODP. Sekarang ada lagi ODR (orang dalam risiko). Kami tadi siang ke check point Ngawi, ini lintasan Jawa Timur dan Jawa Tengah yang paling ramai, dalam dua hari tercatat ada 550 yang melintasi tol dan diminta kembali. Ini angka tertinggi dari 1.771 yang disuruh kembali," paparnya.
Selain itu, upaya lain adalah penerapan jam malam yang diberlakukan oleh masing-masing daerah yang makin membatasi pergerakan warga.
Dalam penerapan ini ada tindakan-tindakan yang dapat diambil oleh tim penegak hukum berupa sanksi administratif bahkan sampai pencabutan izin usaha yang telah tertuang dalam Peraturan Gubernur, Peraturan Wali Kota dan Peraturan Bupati.
"Maka berbagai sosialisasi dan himbauan sudah diberikan, setelah proses itu ada sesuatu yang perlu dilakukan secara represif. Sehingga apa yang dilakukan untuk kita semua menjaga kesehatan kita dan yang lain," katanya.
Khofifah meminta masyarakat agar mau menaati segala aturan karena tanpa andil masyarakat upaya ini akan sia-sia. Ia bersama tiga kepada daerah dan stakeholder terkait juga berupaya memberikan bantuan yang layak kepada warga terdampak.
Bantuan tersebut kata dia berupa sembako, bahkan bantuan uang melalui program-program yang ada dan makanan gratis. Rencananya, akan dibangun dapur umum di beberapa titik untuk menjamin ketersediaan pangan.