Khofifah Soroti Radikalisme Masuk Kampus di Malang
Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa menyoroti paham radikalisme yang memasuki kampus di Kota Malang.
Kata Khofifah, dapat tumbuh di mana saja, sehingga pencegahan paham-paham radikalisme harus dilakukan oleh semua pihak termasuk masyarakat sekitar.
"Semua punya tugas dan tanggung jawab yang sama untuk membangun kehidupan dengan sistem yang memberikan ruang moderasi, ruang toleransi, saling menghargai dan ini terus disemai," ujarnya saat menghadiri acara Halal Bi Halal Muslimat NU Kabupaten Malang, Rabu 1 Juni 2022.
NU, kata Khofifah, dalam mencegah munculnya paham-paham radikalisme selalu berpegang pada deklarasi tentang hubungan Pancasila dan Islam pada Munas Alim Ulama NU 1983.
"Harapannya warga Islam di seluruh Indonesia sesuai dengan lima item keputusan Munas Alim Ulama 1983," katanya.
Khofifah menambahkan, Muslimat NU jangan sampai menganggap paham radikalisme ini sudah selesai dengan adanya berbagai penangkapan.
"Muslimat NU jangan sampai menganggap enteng bahwa gerakan anti-pancasila ini sudah selesai. Karena jika lingkungan tidak aman, apakah ibu-ibu bisa beribadah dengan tenang, bisa bekerja dengan tenang. Tidak bisa," ujarnya.
Sebelumnya, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berinisial IA ditangkap Densus 88 di kamar kosnya Jalan Dinoyo Permai Timur, Kota Malang.
Advertisement