Khofifah Sentil Kredit Macet di Bank Jatim yang Tinggi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyentil kinerja Bank Jatim yang dalam beberapa tahun ini yang Non Performing Loan (NPL)nya di atas lima persen. Khofifah pun mengklaim dalam dua kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dia mengingatkan agar NPL BPD Jatim bisa ditekan.
Sebagai dampak atas NPL Bank Jatim yang masih tinggi, bank milik Provinsi Jawa Timur ini pun tak bisa menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bank baru bisa menyalurkan KUR jika NPL nya di bawah lima persen.
Padahal, kata Khofifah jika Bank Jatim bisa menyalurkan, maka akses KUR untuk UKM dan IKM akan semakin lebar.
"Kita ingin KUR bisa lebih luas diakses oleh pelaku UKM dan IKM. Maka Bank Pemerintah Daerah (BPD) Jatim termasuk yang saya minta agar Non Performing Loan (NPL)-nya secara signifikan bisa ditekan. Kami ingin BPD Jatim bisa menjadi implementor KUR," kata Khofifah.
Sebelumnya, Khofifah menyebut akan menerapkan kebijakan ekonomi yang seimbang dalam memajukan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Kebijakan ekonomi yang seimbang yang dimaksudkan Khofifah adalah memberikan ruang yang sama kepada Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Pemerintah provinsi Jawa Timur, kata Khofifah akan memberikan karpet merah. Karpet merah yang dimaksud adalah membuka lebar untuk investasi baik PMA maupun PMDN. Selain menggelar karpet merah untuk dua jenis investasi tadi, Khofifah juga akan menggelar karpet hijau untuk pelaku koperasi, UKM dan IKM di Jawa Timur.