Khofifah Sebut Penatapan UMK Sudah Perhatikan Rasa Keadilan
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa akhirnya buka suara terkait penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022. Hal tersebut sudah ditetapkan dengan berbagai pertimbangan.
Khofifah telah menetapkan UMK di 38 kabupaten/kota melalui Keputusan Gubernur Nomor 188/803/KPTS/013/2021 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2022.
Penetapan upah minimum ini, kata Khofifah, merupakan suatu standar minimum yang ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 tahun pada perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan, bagi pekerja/buruh dengan masa kerja di atas 1 tahun, maka pengupahan yang berlaku dengan menggunakan struktur dan skala upah dan tidak boleh ada pengurangan upah yang sudah berjalan.
“Keputusan kenaikan UMK di Jatim Tahun 2022 ini diambil dengan memperhatikan rasa keadilan, mempertimbangkan kondisi perekonomian, serta menjamin kondisi sektor industri serta ketenagakerjaan yang kondusif,” kata Khofifah, Rabu, 1 November 2021.
Dengan keputusan itu, Khofifah berharap agar ketetapan upah minimum diterapkan secara seksama. Ia juga mengingatkan kepada perusahaan untuk memperhatikan gaji karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun.
“Saya berharap seluruh stakeholder memperhatikan serta menerapkan ketentuan tersebut dengan seksama,” ucapnya.
Khofifah mengungkapkan, perhitungan upah minimum tahun 2022 menggunakan formula sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021. Hal itu berdasarkan data-data statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai dasar perhitungan penyesuaian UMK tahun 2022.
Namun, khusus lima kabupaten/kota yang masuk ring satu yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Mojokerto, Sidoarjo dan Pasuruan upah minimumnya diusulkan oleh bupati/ wali kota dengan pertimbangan merupakan daerah padat industri.
“Beberapa data yang menjadi dasar perhitungan yaitu Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kab./Kota Tahun 2021, Rata-rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga (ART) Menurut Kab./Kota Tahun 2021, dan Rata-rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga (ART) Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Sebagai Buruh/Karyawan per Rumah Tangga Menurut Kab./Kota Tahun 2021,” jelasnya.
“Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi (PDRB Triwulan IV Tahun 2020 + Kuartal I,II,III Tahun 2021) terhadap (PDRB Triwulan I Tahun 2019 + Kuartal I, II, III Tahun 2020) yang menurut Provinsi sebesar 1,70 persen. Serta, Inflasi September 2020 – September 2021 yang menurut data Provinsi mencapai 1,92 persen,” tambah dia.
Berikut nilai UMK Tahun 2022 untuk 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur sesuai Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/803/KPTS/013/2021 :
KOTA SURABAYA Rp. 4.375.479,19, KABUPATEN GRESIK Rp. 4.372.030,51, KABUPATEN SIDOARJO Rp.4.368.581,85, KABUPATEN PASURUAN Rp. 4.365.133,19, KABUPATEN MOJOKERTO Rp. 4.354.787,17, KABUPATEN MALANG Rp. 3.068.275,36, KOTA MALANG Rp. 2.994.143,98, KOTA PASURUAN Rp. 2.838.837,64, KOTA BATU Rp. 2.830.367,09, KABUPATEN JOMBANG Rp. 2.654.095,88.
KABUPATEN PROBOLINGGO Rp. 2.553.265,95, KABUPATEN TUBAN Rp. 2.539.224,88, KOTA MOJOKERTO Rp. 2.510.452,36, KABUPATEN LAMONGAN Rp. 2.501.977,27, KOTA PROBOLINGGO Rp. 2.376.240,63, KABUPATEN JEMBER Rp. 2.355.662,91, KABUPATEN BANYUWANGI Rp. 2.328.899,12, KOTA KEDIRI Rp. 2.118.116,63.
KABUPATEN BOJONEGORO Rp. 2.079.568,07, KABUPATEN KEDIRI Rp. 2.043.422,93, KOTA BLITAR Rp. 2.039.024,44.
KABUPATEN TULUNGAGUNG Rp. 2.029.358,67, KABUPATEN BLITAR Rp. 2.015.071,18, KABUPATEN LUMAJANG Rp. 2.000.607,20, KOTA MADIUN Rp. 1.991.105,79, KABUPATEN SUMENEP Rp.1978.927,22, KABUPATEN NGANJUK Rp.1.970.006,41.
KABUPATEN NGAWI Rp. 1.962.585,99, KABUPATEN PACITAN Rp.1.961.154,77, KABUPATEN BONDOWOSO Rp1.958.640,12, KABUPATEN MADIUN Rp1.958.410,31, KABUPATEN MAGETAN Rp1.957.329,43, KABUPATEN BANGKALAN Rp1.956.773,48, KABUPATEN PONOROGO Rp.1.954.281,32, KABUPATEN TRENGGALEK Rp1.944.932,74, KABUPATEN SITUBONDO Rp1.942.750,77, KABUPATEN PAMEKASAN Rp1.939.686,39, KABUPATEN SAMPANG Rp1.922.122,97.