Kabar Angka Kasus Covid-19 Di Jatim Naik, Khofifah: Itu Hoaks
Sempat beredar pesan berantai melalui media sosial WhatsApp, yang menyebutkan bahwa jumlah pasien Covid-19 di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pesan berantai yang beredar itu tidaklah benar atau hoaks.
"Berita yang ramai beredar di aplikasi WA terkait meningkatnya jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Jawa Timur saya pastikan itu semua adalah tidak benar atau hoaks," kata Khofifah, Sabtu, 15 Mei 2021.
Data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim menunjukkan sejak tanggal 8 Mei sampai 14 Mei 2021 penambahan kasus Covid-19 baru total sebanyak 1.455.
Dengan rincian berturut-turut, 225, 230, 206, 257, 248, 148, 141. Untuk yang terkonfirmasi sembuh mulai tanggal 8 Mei sampai 14 Mei 2021 berturut-turut 207, 196, 213, 193, 224, 151, 179.
Sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia secara berturut-turut sejak 8 Mei sampai 14 Mei 2021 adalah 19, 17, 21, 31, 22, 11, 15.
Khofifah mengatakan bahwa hingga saat ini perkembangan Covid-19 di Jatim masih terkendali. Sebab, per 14 Mei 2021 menunjukkan kasus kumulatif terkonfirmasi Covid-19, 150.901 dengan penambahan kasus aktif baru 141 kasus.
Dari angka tersebut, yang dinyatakan sembuh bertambah 173 dan meninggal dunia bertambah 15 orang.
Situasi Covid-19 di Jawa Timur saat ini 1.614 orang dalam perawatan atau 1,07% sementara sebanyak 138.310 terkonfirmasi sembuh atau 91,66%, dan 10.977 terkonfirmasi meninggal dunia atau 7,27%.
Khofifah mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 aktif di Jatim merupakan yang terendah dari 3 provinsi besar di Pulau Jawa. Yakni, Jawa Tengah 7.277 kasus, DKI Jakarta 7.792 kasus, dan Jawa Barat dengan 29.104 kasus aktif.
“Kita termasuk kasus Covid-19 aktif terendah dari Provinsi besar lainnya di Pulau Jawa," jelasnya.
Selain itu, kata Khofifah, zonasi kabupaten kota di seluruh Jatim sampai hari ini tidak ada yang berada di zona merah. Namun, untuk zona kuning ada sejumlah 12 kabupaten/kota.
Di antaranya Pamekasan, Probolinggo, Bondowoso, Sampang, Sumenep, Lumajang, Bangkalan, Lamongan, Pasuruan, Situbondo, Tuban, Jember.
Sedangkan sebanyak 26 Kabupaten Kota berada di zona oranye. Yakni Kediri, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Madiun, Kota Pasuruan, Kota Malang, Nganjuk, Ngawi, Kota Batu.
Kemudian ada, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Kota Blitar, Blitar, Kota Madiun, Pacitan, Jombang, Tulungagung, Kota Probolinggo, Gresik, Banyuwangi, Mojokerto, Malang, dan Bojonegoro.
"Sampai saat ini di Jawa Timur tidak ada kabupaten dan kota yang stastusnya zona merah," terangnya.
Oleh karenanya, Khofifah mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa mendisiplinkan protokol kesehatan. Agar tudak terjadi peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Jatim.
"Saya mengajak kepada kita semua agar tetap patuh melaksanakan protokol kesehatan, mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," tutupnya.